Saturday, April 14, 2012

Laporan Keuangan. Pentingkah? Atau Formalitas?


Laporan Keuangan ala Robert Kiyosaki
budi_rachmat


Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
From: Budi Rachmat <>
To: …
Sent: Thursday, December 1, 2011 12:40 PM
Subject: Re: Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
…………………………………..
copas dari email di bawah:
Laporan Keuangan adalah barometer kesehatan sebuah perusahaan. Ibarat medical checkup.laporan keuangan adalah hasil test urin, test darah, audiometric, test jantung dll. Dalam lembar medical checkup akan tergambar kondisi fisik seseorang tentang kesehatannya dan hal-hal apa saja yang sudah melebihi ambang batas normal/kewajaran. Laporan keuangan juga demikian.
Hanya masalahnya sebagian besar orang banyak yang ‘buta’ dengan laporan keuangan. Buta dalam arti disini bukan buta secara fisik, tetapi secara paradigma, belum atau tidak bisa membaca laporan keuangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi ???
Bagaimanakah dengan Laporan Keuangan perusahaan anda ???
…………………………………..
setuju sekali…!!!
… Laporan Keuangan Perusahaan bukan hanya perlu tapi HARUS atau wajib…
… karena bila tidak dibuat…, maka timbul masalah dengan pihak luar (pajak, bank, dsb.dsb.dsb.)…
… karena bila tidak dibuat…, bagaimana kita tahu ke-maju-an atau ke-mundur-an usaha..?
JADI, laporan KEU perusahaan adalah WAJIB…!!!
yang menjadi pertanyaan adalah…
… apakah kita sebagai PRIBADI (dan keluarga) perlu mempunyai laporan KEU..?
… bagaimana kita bisa mengukur kemajuan Finansial kita tanpa membuat/memiliki laporan KEU..?
… bagaimana ukuran kemajuan Finansial kita tanpa membuat/memiliki laporan KEU..?
apakah memiliki / menambah mobil pribadi = kemajuan Finansial pribadi..?
apakah memiliki / menambah properti pribadi = kemajuan Finansial pribadi..?
- ketika gaji/income 2,5juta per bulan… ke-mana2 menggunakan kendaraan umum (bis, taxi, ojek)…
- ketika gaji/income naik menjadi 5juta per bulan….. beli motor (cicil, expenses naik), ke-mana2 menggunakan motor…
- ketika gaji/income naik menjadi 15juta per bulan… beli mobil (cicil, expenses naik), ke-mana2 menggunakan mobil…
- ketika gaji/income naik menjadi 25juta per bulan… beli/tambah mobil ke-2 (cicilan, expenses tambah naik), ke-mana2 menggunakan mobil dan keluarga memiliki mobil sendiri…
- ketika gaji/income naik menjadi 35juta per bulan… investasi di properti ambil KPR (cicilan, expenses tambah naik)….
memiliki / menambah mobil n properti yang lebih baik, lebih bagus, lebih besar….
… adalah meningkatnya “level” kehidupan kita…
… bukan ke-MAJU-an Finansial…
apa yang terjadi adalah..
… income naik, pengeluaran naik…
… income naik lagi, pengeluaran naik lagi…
… ber-investasi, pengeluarannya yang naik (cicilan)…
… tidak ber-investasi, pengeluarannya juga naik (inflasi)…
JADI, laporan keu PRIBADI sebaiknya dibuat…!!!
…. dan ukuran ke-MAJU-an Finansial kita (masing2) HARUS dibuat… contohnya:http://wealthstrategyalakiyosaki.com/goal-setting .
DAN ini menjadi penting karena ini menyangkut masalah Anda sendiri….
Bagaimana cara membuat lap keu pribadi yang memberdayakan…
… silahkan hubungi saya
semoga bermanfaat.
salam,
BUDI Rachmat – BB: 21d1346d .
- Cash Flow 101 Robert Kiyosaki versi bahasa Indonesia: http://t.co/rgIvvrli ( Dino Market )
……………………………………………………………………………………………………
Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
Posted by: “Rostam Effendi” rosefendi@gmail.com
Mon Nov 28, 2011 1:17 am (PST)
Dear all.
Laporan Keuangan adalah barometer kesehatan sebuah perusahaan. Ibarat medical checkup.laporan keuangan adalah hasil test urin, test darah, audiometric, test jantung dll. Dalam lembar medical checkup akan tergambar kondisi fisik seseorang tentang kesehatannya dan hal-hal apa saja yang sudah melebihi ambang batas normal/kewajaran. Laporan keuangan juga demikian.
Hanya masalahnya sebagian besar orang banyak yang ‘buta’ dengan laporan keuangan. Buta dalam arti disini bukan buta secara fisik, tetapi secara paradigma, belum atau tidak bisa membaca laporan keuangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi ???
Tengok saja ketika mendekati bulan-bulan atau hari-hari pelaporan pajak. Hampir sebagian laporan keuangan yang disertakan adalah laporan keuangan ‘kilat’. Atau ketika minta kredit di Bank. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pihak bank akan membantu ‘modifikasi angka-angka’ agar kredit terealisasi. Beberapa waktu yang lalu, kami dan tim mengadakan seminar financial literacy, ternyata hampir 85% pesert seminar dari 50 peserta , didalam bisnisnya tidak mempunyai laporan keuangan. Sisanya sudah membuat tetapi tidak tahu apa artinya.
Laporan keuangan kalau hanya dilihat secara kasat mata memang seperti itu apa adanya.tetapi kalo kita perhatikan dan dianalisa, maka akan terjawab semua permasalahan didalam perusahaan. Apakah masalah di penjualan, stok inventory, manpower, supplier, utang-piutang dan sebagainya.
Bagaimanakah dengan Laporan Keuangan perusahaan anda ???
Hormat Kami
Rostam Effendi
PT Analisa Data Artha
Accounting Service | Financial Report and Analyze

Majalah SWA: “Dan … Modal pun Balik Lebih Cepat”


rekan sekalian….,
ini ada tulisan mengenai saya di SWA….
liat QUOTE….UNQUOTE atau link di bawah ini…
semoga bermanfaat.
QUOTE…
Dan … Modal pun Balik Lebih Cepat
Kamis, 26 April 2007
Oleh : Eva Martha Rahayu
Sejumlah franchisee berhasil mencapai waktu pengembalian modal lebih cepat dari yang ditargetkan franchisor. Apa rahasia suksesnya?
Tidak keliru Budi Rachmat lebih suka membeli hak waralaba dari hasil takeover. Berdasarkan pengamatannya, apabila mengambil alih usaha waralaba minimarket Alfamart yang sudah jalan, bisa diprediksi prospeknya. Dengan strategi itu, tidak mustahil ia mampu mencapai waktu pengembalian modal (pay back period) setahun lebih cepat dari yang ditargetkan franchisor, yakni selama 3,5 tahun.
Budi bercerita, pada mulanya prinsipal Alfamart menyodorkan beberapa alternatif lokasi. Namun, ia lebih tertarik di daerah Bendungan Jago, Kemayoran, yang dianggapnya lebih potensial karena letaknya di pinggir jalan besar. Benar saja. Begitu gerai Alfmart itu diambil alih olehnya tahun 2003, omset yang dibukukan cukup memuaskan: Rp 15-18 juta/hari atau Rp 300-450 juta/bulan. Dari omset sebesar itu, ia mengaku meraup keuntungan bersih Rp 5-5,5 juta/bulan. Adapun nilai investasi satu gerai Alfamart yang sudah diinjeksikan Budi tercatat Rp 450 juta. Rinciannya: Rp 50 juta fee waralaba untuk masa kontrak lima tahun; Rp 200 juta set up toko; dan Rp 200 juta untuk sewa tempat.
Sukses dengan waralaba yang pertama, Budi tergoda untuk membuka gerai Alfamart yang kedua dan lebih gede pada 2005 dengan investasi Rp 750 juta. Lokasinya di Kedung Halang, sekitar Jl. Raya Bogor-Jakarta. “Di gerai kedua ini untungnya lebih bagus lagi, bisa Rp 13 juta per hari, karena lokasinya di tepi jalan besar,” papar mantan karyawan Unilever yang kini memutuskan totalitas mengelola langsung usaha waralaba minimarket-nya. Itulah sebabnya ia yakin periode pengembalian modal di gerai kedua ini akan dicapai dalam tempo lebih cepat lagi dari (yang pertama) 2,5 tahun.
Keberhasilan yang dicapai Budi pun dirasakan Bambang Timur. Ia termasuk salah seorang investor waralaba bengkel Shop&Drive yang mencetak kinerja jempolan. Ia mampu mencapai titik impas atau break even point (BEP) dalam empat bulan, padahal periode yang ditargetkan franchisor 24 bulan. Sementara itu, pay back period diharapkan Bambang tercapai pada tahun kelima sesuai dengan yang dijanjikan PT Astra Otoparts selaku franchisor. “Yang menarik dari waralaba Shop&Drive yang dikembangkan Grup Astra ini tidak ada fee waralaba pada tahun pertama dan kedua. Biaya dipungut di tahun ketiga yaitu 2%; dan tahun keempat 4%,” tambah Bambang.
Mantan supervisor PT Toyota Astra Motor ini mengawali usaha Shop&Drive di tahun 2005 dengan total investasi Rp 3 miliar. Modal itu digunakan untuk membeli tanah seluas 541 m2 seharga Rp 1 miliar; bangunan dan kantor Rp 1 miliar; peralatan bengkel Rp 600 juta; dan beberapa produk Astra Rp 400 juta. “Modal Rp 3 miliar itu belum termasuk dana Rp 200 juta untuk biaya software, sistem dan pembelian produk tertentu,” pensiunan yang getol mengelola bisnis resto dan bengkel ini menguraikan. Sementara itu, omset yang dicapainya berfluktuasi tiap triwulan. Contoh, di triwulan pertama rata-rata omsetnya Rp 125 juta/bulan; triwulan kedua Rp 138 juta/bulan; triwulan ketiga Rp 140 juta/bulan; dan triwulan keempat Rp 154 juta/bulan. Pengeluaran operasional terbesar untuk membayar gaji 14 karyawan dengan nilai total Rp 14 juta/bulan. Jadi, total laba kotor sekitar 25% dari omset sebelum dipotong biaya telepon, listrik, kebersihan dan lainnya.
Pembeli hak waralaba dengan investasi di bawah Rp 100 juta pun tak mau ketinggalan menikmati gurihnya bisnis ini. Sebut saja pengalaman Muhammad Parikesit yang lebih akrab disapa Ari. Meski statusnya masih mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang, ia sudah menjadi master franchise kebab Baba Rafi di Malang. “Saya punya tiga gerai Baba Rafi di Malang,” ujar pria berumur 25 tahun ini. Hebatnya, dengan lokasi strategis gerai perdana di kompleks rumahnya di Telogo Mas, Malang, ia mampu mencapai pay back period dalam waktu empat bulan (November 2005 hingga Februari 2006). Padahal, franchisor menargetkan investasi kembali di bulan ke-11 atau ke-12. Omset per hari yang dicapai waktu itu rata-rata Rp 600 ribu. Sayangnya, kini di gerai pertama milik Ari mengalami penurunan omset menjadi Rp 300-400 ribu per hari. Penyebabnya, “Sudah mulai banyak bertebaran cabang kebab Baba Rafi di Kota Malang, sehingga persaingan semakin ketat,” Ari mengeluhkan.
Ari menjelaskan, modal yang ditanamkan untuk membeli bisnis waralaba Baba Rafi ke pemiliknya di Surabaya senilai Rp 25 juta. Dari investasi itu, ia mendapat satu gerobak full set, lokasi, peralatan masak, sistem manajemen dan tenaga kerja siap pakai yang sudah terlatih. Fee royalti sebesar 5% dari omset tiap bulan. Untuk omset, kalau dipukul rata Rp 300-350 ribu per hari. Dari omset sebesar itu dikurangi pengeluaran untuk bahan baku 46%; komisi pegawai 6%; sewa tempat dan operasional 10%; fee royalti 5%; penyusutan barang 3%; maka laba yang dikantongi mencapai 30% dari omset.
Tak puas cuma punya satu gerai kebab Baba Rafi, pada April 2006 Ari membuka gerai kedua di Jl. Borobudur, Malang, dan yang ketiga di kawasan Batu, Malang. Berbeda dari yang pertama, untuk gerai kedua ini pengembalian total modalnya diakui agak lama, yakni 8 bulan atau tercapai pada Desember 2006. “Meski begitu, kalau mengacu pada proyeksi franchisor termasuk cepat. Sebab prediksi mereka untuk pay back period gerai kedua ini dijanjikan pada bulan ke-13,” kata Ari seraya menyebutkan rata-rata omsetnya sehari Rp 450 ribu.
Nasib Bambang Winarko, 43 tahun, juga seberuntung Ari. Meski hanya investor waralaba kecil, ia cukup sukses mengelolanya. Oktober 2006, ia membeli waralaba pisang goreng Ta B’nana dengan investasi Rp 17 juta. “Selain harganya terjangkau, saya sendiri juga suka produk Ta B’nana,” lelaki yang lebih suka dipanggil Bawi itu menuturkan alasan ketertarikannya pada waralaba ini. Modal Rp 17 juta digunakan untuk membayar fee waralaba dua tahun Rp 10 juta; peralatan Rp 3,5 juta; deposit bahan baku Rp 2,5 juta; dan pelatihan tiga karyawan Rp 1 juta. Berapa omsetnya? “Bervariasi, kalau sepi Rp 400 ribu/hari dan kalau ramai Rp 1 juta/hari,” papar Bawi yang menyatukan operasional gerai Ta B’nana dengan bisnis rumah makannya. Dengan omset sebesar itu, ia mengaku mencapai BEP dalam dua bulan. Artinya, lebih cepat dari waktu yang ditargetkan pewaralaba, dua-tiga bulan.
Di luar Bambang Timur, Budi Rachmat, Bawi dan Ari, masih ada sejumlah nama investor waralaba sukses yang patut diteladani. Umpamanya Imanuel Kusnadi, franchisee Multiplus di Kelapa Gading yang mampu BEP dalam tempo 8 bulan atau lebih cepat dari target pewaralaba 2-3 tahun. Lalu, Saut Sem Sinambela yang punya bisnis waralaba X4print di Rawamangun. Ia mampu meraih BEP dalam waktu 24 bulan, padahal target prinsipalnya 30 bulan. Investor waralaba Smart Print tak mau ketinggalan. Semisal Devy Christianto mengelola cabang Smart Print di Jl. Yos Sudarso, Malang, mampu BEP di bulan kelima dari yang ditargetkan 12 bulan. Sementara itu, Simon Seputra menjalankan waralaba Smart Print di Bali berhasil BEP 6 bulan (lebih lengkap, lihat: Tabel).
Bagaimana mereka bisa mencetak BEP atau pay back period lebih cepat dari target? “Tergantung tujuan kami sebenarnya. Jika kami ingin mengembangkan area bisnis, ya beli saja hak waralaba utama di daerah tertentu, sehingga orang lain yang akan buka di sana harus seizin kami. Namun, kalau cuma punya satu tempat, kami lebih suka takeover yang track record-nya bagus. Dengan begitu, target cash flow lancar, tahun depan sudah dapat untung,” papar Budi buka kartu suksesnya. Hal terpenting kedua adalah lokasi. “Bangunlah gerai di daerah padat. Jangan cuma hitungan di atas kertas. Kami harus keliling daerah itu, amati tiap hari kalau perlu,” Budi menyarankan.
Pentingnya lokasi kian dipertegas Bawi. Ia sengaja memilih lokasi di pinggir jalan besar menuju kompleks permukiman Pekayon, Bekasi. Ramainya lalu lintas di sana cukup potensial menjaring pembeli pisang gorengnya yang harga sebuahnya Rp 2 ribu. Juga, soal kontinuitas stok produk mesti diperhatikan. “Jangan sampai kehabisan stok bahan, walaupun cuma sekali. Sebab pelanggan bisa pindah ke pisang crispy lain yang banyak tersebar di sekitar daerah ini,” ia mengungkapkan.
Sementara itu, Bambang lebih rinci lagi dalam memaparkan rahasia suksesnya. Pertama, layout bengkel dibuat lebih efisien. Awalnya ia direkomendasikan mencontoh layout dari gerai pilot project Shop&Drive di Kelapa Gading. Namun dia tidak suka, karena menurut Bambang, tidak efisien. Beruntung lahan milik Bambang masih kosong, sehingga lebih fleksibel dibangun dengan desain yang lebih bagus dan efisien hasilnya. “Orang Astra sendiri mengakui dan mendapuk saya menjadi semacam penasihat bagi calon franchisee yang akan membuka bengkel Shop&Drive,” ujarnya bangga.
Kedua, pelayanan yang memuaskan. Artinya, pegawai bengkel tidak sekadar memperbaiki, tapi juga menjadi semacam konsultan bagi pelanggan. “Orang beli oli, kami periksa juga ban, aki, rem, suspensi dan yang lain. Kalau ada yang perlu diganti kami bilang sejujurnya,” kata Bambang. Ini pun harus dibarengi dengan produk yang berkualitas. Menurutnya, jaminan produk dari Astra yang bergaransi membuat konsumen tenang. Kemudian, jaga kebersihan tempat agar konsumen nyaman. Setiap selesai servis satu mobil, Bambang menginstruksikan anak buah supaya langsung membersihkan tempat servis, meski tidak ada tuntunan dari franchisor. Jangan lupa, beri nilai lebih pada gerai Anda. gJangan hanya terpaku pada konsep standar yang diberikan franchisor, berilah keunikan pada gerai Anda,h ucapnya sembari menyebutkan nilai lebih gerainya adalah kebersihan lokasi dan efektivitas penataan bengkel. Selain itu, pemilik harus terjun langsung mengelola waralaba agar paham dengan
kondisi yang terjadi di bisnisnya.
Nah, sebelum terjun ke pengelolaan waralabanya, Bambang menyarankan agar calon investor, mempelajari betul sang franchisor. Alangkah lebih baik bila memilih yang sesuai dengan minat atau hobi Anda. Kemudian usahakan pilih yang fee waralabanya realistis. “Kami lebih suka kalau franchise fee dibayar tiap tahun ketimbang dibayar di muka. Kami kan belum tentu sukses kok sudah disuruh bayar,” cetusnya. Selanjutnya, investigasi lokasi yang strategis. Ia mencontohkan gerai Shop&Drive miliknya di tepi jalan Jl. Jatiwaringin yang ramai. Jalan ini tidak memiliki separator jalur, sehingga memudahkan dari kedua arah untuk masuk. Harga lahan juga tidak terlalu mahal. “Kalau saya beli lahan di Kelapa Gading, tentu harganya lebih mahal dan pasti waktu BEP-nya lebih lama,” ia menjelaskan.
Strategi yang dilancarkan Ari tak jauh berbeda dari Bambang dan Budi. “Pertama, jangan terlalu keenakan dengan sistem yang sudah ada,” katanya mengingatkan. Maklum, biasanya dengan sistem franchise SOP sudah ada, sehingga investor enggan mencari tahu lagi keinginan pelanggan seperti apa. Maka, Ari selalu mewajibkan diri sendiri dan rekannya untuk paling tidak 2-3 hari sekali mengecek kondisi di masing-masing gerai. “Dengan begitu, kami tahu langsung masalahnya di mana. Pegawai pun jika tidak didatangi langsung, tidak akan berterus terang kendala yang dialami apa saja,” kata Ari. Kiat kedua adalah ciptakan variasi atau kreasi baru yang lain dari standar yang sudah diberikan franchisor. Ari kerap memberi gimmick berupa hadiah kecil, seperti stiker bagi pelanggan loyal. “Kami melihat ini cukup efektif menarik konsumen. Dan baru kami saja investor yang melakukan model hadiah seperti ini,” Ari mengklaim dengan nada senang.
Setelah sukses mengelola dan mengembangkan waralaba masing-masing, sejumlah investor berniat untuk menambah gerai lagi, tapi sebagian tidak. Bambang dan Budi termasuk investor yang berminat ekspansi. Simak penuturan mereka. “Kami ingin buka outlet bengkel lagi, tapi belum pasti apa tetap memakai Shop&Drive atau membuat toko sendiri. Ini buat bisnis keluarga kami. Bengkel yang lain akan kami wariskan ke anak supaya dikelola,” ungkap Bambang. Hal senada dituturkan Budi. “Sistem pembagian keuntungan waralaba Alfamart kan tiap tiga bulan sekali. Sekarang saya sudah punya dua gerai. Kalau tambah satu lagi, saya bisa dapat keuntungan rutin tiap bulan kan,” ujar Budi.
Lain lagi dengan Bawi. Dengan pertimbangan ingin lebih fokus dulu mengembangkan Ta B’nana dan restonya, rencana buka gerai ditahan sementara. “Nanti sajalah, kalau kedua bisnis yang sudah ada stabil dulu,” ia menandaskan. Yang pasti, ia optimistis terhadap prospek Ta B’nana, lantaran banyak pelanggan yang melakukan repeat order baik pembelian langsung maupun delivery order, yang menyumbang 15% dari total omset.
Reportase: Afiff Maulana Dewanda. Riset: Leni Siskawati.
UNQUOTE….

Manajamen usaha dan Bisa buat software BMT yang akurat tapi murah

pak Ari Empat…., tanya mengenai pengelolaan keuangan…
pak Mitchel Maturity…, meng-informasikan freeware keuangan…
kebetulan ke-2 posting ini saya baca dari milis yang berbeda pada hari yang sama…
jadi saya hanya me-forward info yang mungkin bermanfaat untuk orang lain…
pak Ari…, silahkan di-explore… mungkin ini yang anda cari… untuk detailnya, silahkan JAPRI langsung ke pak Mitchel…
>>> BAGAIMANA dengan pengelolaan KEU saya….???
KLO SAYA….
saya ikutan konsep pak Purdie… >>> mo KAYA jadilah orang “malas”….
ceritanya begini….,
WALAUPUN saya memiliki Lap KEU ala KIYOSAKI….,
WALAUPUN Lap KEU ala KIYOSAKI adalah mengenai pengelolaan KEU…,
TAPI lap KEU ini “lebih” mengenai mindset atau “pemahaman” KEU….,
Lap KEU ala KIYOSAKI….,
BUKAN-lah cara membuat Lap KEU yang baik dan benar sesuai dengan kaedah KEU yang berlaku…. atau
bukan-lah lap KEU yang bisa digunakan untuk melakukan pinjaman ke bank…
TAPI…
… dengan memahami Lap KEU ala KIYOSAKI…
… dengan pemahaman KEU yang “baik”…
hampir setiap tahun saya mampu untuk ber-INVESTASI…., antara lain sbb;
PROFILE usaha (6 tahun ber-USAHA dengan LIMA sumber INCOME – saat ini / 2008):
2008 : investasi / memulai internet biz.
2007 : investasi / mendirikan PT. DEP dan PT. PEB (mining biz)
2006 : investasi / mendirikan usaha voucher HP di ITC Mangga Dua.
2006 : investasi / mendirikan usaha Toko Jaket di PGMTA (Pusat Grosir Metro Tanah Abang).
2006 : investasi / biz ritel ke-2 (menggunakan kendaraan PT. Tiga Bintang)
2005 : investasi / menjalankan 2 unit usaha Crepes (snack food).
2003 : investasi / mendirikan PT. Tiga Bintang (biz ritel ke-1)
2002 : investasi di properti.
KEMBALI ke masalah “malas” ala pak Purdie….
saya MALAS untuk belajar KEU yang baik dan benar…
kalaupun saya harus belajar KEU (mengambil pendidikan)…. belum tentu lulus (karena ini bukan “bidang” saya)….
kalaupun akhirnya LOLOS (bukan LULUS – beda di U dan O aja…he…he…he…), belum tentu Lap yang saya buat adalah benar sesuai dengan kaedah yang berlaku…
udah buang2 waktu dan biaya untuk pendidikan KEU….
mengerjakan Lap KEU tsb “menghabiskan” WAKTU saya… akibatnya FOKUS saya yang seharusnya ke biz/usaha terpecah… saya akan SIBUK (“busy-man”, bukan businessman) membuat lap KEU yang baik dan benar….
JADI…
saya “malas” belajar KEU lagi…
biarlah masalah KEU saya dikerjakan oleh AHLI-nya….,
yang memang suka mengerjakan hal tsb….
yang memang bidang mereka…
saya sendiri FOKUS pada bidang saya…. yaitu investasi… investasi… investasi…
INI-lah pemahaman saya mengenai “Konsep MALAS”-nya pak Purdie…., yang saya pelajari dan pahami di Enterprise University 4 tahun yll….
sekarang, saya adalah salah satu “mentor” di sana…
semoga bermanfaat.
— On Fri, 1/2/09, IEU2002@yahoogroups.com <IEU2002@yahoogroups.com> wrote:
Re: Bisa buat software BMT yang akurat tapi murah
Posted by: “Mitchel Maturity” maturitylink@gmail.com
Thu Jan 1, 2009 8:36 pm (PST)
Assalamualaikum Pak Iran Surianto,
Setelah membaca topik ini saya jadi teringat seorang kawan yang juga
pernah membuat aplikasi untuk lembaga keuangan syariah. beberapa BMT
dan Koperasi sudah menggunakannya, tahun 2009 ini BPD Syariah Nusa
Tenggara Barat juga akan menggunakannya.
Softwarenya direncanakan di rilis berlisensi GPL
(http://www.gnu. org/licenses/ gpl.html) artinya bisa didapatkan free.
Mungkin ongkos transport dan support aja yang mesti ditanggung.. .
Jika memang berminat, saya akan coba hubungkan Bapak dengan kawan
tersebut, silahkan kontak saya japri Pak.
Salam,
Mitchel Maturity
Manajamen usaha
Posted by: “ari.empat” ari.empat@yahoo.com   ari.empat
Thu Jan 1, 2009 10:52 pm (PST)
aku ingin menjadi pngusaha. rencana pertamaku sih ingin membuka
warnet. tu langkah pertama yang ingin aku jalani..selanjutnya ,, bisa
buka service, accesories dll.. yang belum aku kuasai yaitu
managemennya? ?tolong dunk..gimana mengelola uang itu.trims..

BISNIS FRANCHISE


hi Andry…
kebetulan saya memiliki 2 franchise/waralaba yang masih jalan, dan pernah punya 2 lainnya yang sekarang udah selesai.
saya share bagaimana saya “melihat” biz waralaba ini dari sudut saya sebagai INVESTOR..
Tujuan saya ber-biz waralaba adalah untuk mendapatkan “income”, tapi bukan membangun biz, bukan ikutan “sibuk”nya.
sesuai dengan “tujuan” tsb maka saya ber-investasi pada waralaba yang “peran” saya dalam biz tsb se-minim mungkin…,
- klo bisa waralaba “full operated by master franchise”,
- klo tidak bisa, pokoknya yang saya jangan disibukan oleh biz ini…
karena…
… udah invest, keluar uang…. koq ikutan sibuknya…. ini mah, pindah kerjaan dari kantor ke biz waralaba….
dengan strategy tsb, saya memperoleh “income”-nya (dan “track-record” perusahaan/PT yang saya bentuk untuk mengambil waralaba tsb), tapi saya ngak ikutan dalam “day-to-day”/operasional biz tsb.
dengan cara tsb….
>>> saat ini saya memiliki 5 sumber income, yaitu;
- 2 dari biz waralaba, Passive Income…
- 2 dari properti sewaan, Passive Income…
- 1 dari biz mining, Active Income…
…. akhirnya menjadi “Multiple Sources of Incomes”…
tentunya….
>>> dengan “tujuan” yang berbeda, cara nya pun berbeda, strategy nya pun berbeda…
untuk teman2 di berbagai milis…
cerita selanjut….
silahkan jalan2 ke website saya di bawah….
jika tertarik dengan tulisan2 saya, silahkan men-”DAFTAR”…
cerita lanjutan….
apa yang saya pelajari dari konsep “Cashflow Quadrant” Robert T.Kiyosaki….??
Cashflow Quadrant atau konsep E,S,B dan I….,
adalah mengenai “time management” atau bagaimana cara mengatur waktu kita.
ini adalah masalah MINDSET, bukan berapa capital yang kita miliki dan bukan masalah STATUS…
E = Employe.. pegawai
S = Self-employe… menjalankan usaha sendiri / wiraswasta
B = Biz owner… pemilik usaha / wirausaha
I = Investor… pemodal.
dalam hubungannya dengan INCOME…, maka
- kuadran E dan S adalah Active Income, karena untuk mendapatkan income tsb kita perlu meluangkan WAKTU kita.
- kuadran B dan I adalah Passive Income, karena untuk mendapatkan income tsb kita tidak perlu meluangkan WAKTU kita.
dengan memahami konsep “Cashflow Quadrant”, “Kuadran E,S,B dan I” atau konsep “time management”….
saya bisa memiliki BANYAK SUMBER INCOME…. atau “Multiple Sources of Incomes”.
kembali ke cerita waralaba di atas…..,
saya ber-INVESTASI (financial)…..
untuk mendapatkan INCOME yang tidak terbatas…
tidak dibatasi oleh jumlahnya dan tidak dibatasi oleh WAKTU.
tapi saya memiliki WAKTU yang terbatas…
dalam 1 hari saya hanya memiliki waktu 24 jam….
klo ACTIVE INCOME saya memakan waktu 8 jam sehari PLUS pergi-pulang-pergi untuk meng-upayakan INCOME tsb memakan 3-4 jam sehari…
MAKA dalam 1 hari… saya telah menggunakan 11-12 jam WAKTU saya… untuk 1 ( SATU ) sumber INCOME…
klo saya PERLU istirahat (atau tidur, rileks) selama 6 jam dalam sehari…. maka…
>>> WAKTU saya yang tersisa dalam sehari (24 jam)…. tinggal 6 jam lagi….
Nah… sekarang, dalam 24 jam dalam sehari….
saya memiliki 5 SUMBER INCOME…. yaitu 4 yang Passive Income dan 1 yang Active Income
bagaimana dengan anda…???
INCOME adalah uang masuk…, bukan “bekerja” atau kerja berat, kerja ringan, ngak kerja.
income adalah uang masuk.
Yuk kita KAYA rame2, yuk…..!!!
silahkan ikuti tulisan2 saya.
semoga bermanfaat.
— On Sun, 1/18/09, Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com <Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com> wrote:
From: “Andry” <andri.jaswin@ amtek.com. sg>
Date: Mon, 12 Jan 2009 13:43:17
To: <Indonesia-Young- Entrepreneurship @yahoogroups. com>
Subject: [IYE! Integrity] BISNIS FRANCHISE
Hallo IYE Member,
Mohon pencerahanya tentang BISNIS FRANCHISE.
Apa itu Franchise?
Klu kita beli satu franchise, apa yg kita dapat? Cuma merek atau gimana
sich?
Terima KAsih,
A N D R Y
QA. Asst. Engineer
PT. AMTEK ENGINEERING BATAM
Cammo Industrial Park, Jln. Let.Jend. Soeprapto Block E-1Batam Centre 29432,
Indonesia
‘ 62-(0778) 464698 Ext. 341 Ê 62-(0778) 464697 *
andri.jaswin@ amtek.com. sg
Website : http://www.amtek. com.sg

Tuesday, April 10, 2012

FOKUS saya adalah pada INCOME - FOKUS saya BUKAN pada STATUS


Dapat email menarik nih :

Gimana kabar-nya…???
Udah mulai baca2 tulisan2 saya…???


FOKUS saya adalah pada INCOME…., yaitu….
>>> bagaimana cara meningkatkan INCOME…..,
>>> bagaimana cara mendapatkan SUMBER2 INCOME baru / lagi,

FOKUS saya BUKAN pada STATUS…..
- sebagai PEGAWAI, atau pun…
- sebagai PENGUSAHA.


Klo anda memiliki banyak sumber income dan masih ingin tetap memiliki “earning income”.
Ya…. Silahkan aja….
Ya…. Monggo aja….

Oooo…. ya…..,

Selama ini saya menulis / sharing sesuatu (bisnis / investasi) yang TELAH saya kerjakan….. setelah selesai saya kerjakan, baru saya tulis…. baru saya sharing….

Dan biasanya yang dipikirkan oleh pembaca….. “terang aja loe punya modal….!!!”.

Padahal ketika ada mau-nya, ketika memiliki niat atau impian…. saya tidak pernah memulai dari…. “perlu modal berapa ya….???” atau…… “ada duit / modal berapa ya dan bikin apa ya…??”


Nah….,

dalam website “KAYA ala KIYOSAKI” ….
Saya akan sharing PROSES-nya…. dari awal…. dari NOL…. bahkan ketika saya menulis saat ini, saya belum memperoleh HASIL dari sumber income ini.

HARAPAN saya, IMPIAN tsb tercapai…… pada waktunya atau lebih cepat.
He…he…he….


Semua-nya dimulai dari MIMPI…!!!


PR kita adalah tetapkanlah impian kita dengan se-JELAS dan se-SPESIFIK mungkin.


Target / Impian saya adalah:
Memiliki INCOME sebesar Rp.5 juta per bulan dari INTENET, yang dimulai pada bulan JANUARI 2009.

- Angka-nya jelas, 5 juta.
- Darimana-nya jelas, internet.
- Waktu-nya jelas, Januari 2009.


Jadi, tinggal ACTION aja…. tinggal bagaimana meng-explore ke-MAU-an atau IMPIAN tsb. sampai menjadi kenyataan.


>>> apa TARGET dan / atau IMPIAN anda…..???
>>> udah cukup JELAS atau SPESIFIK….???

Semoga bermanfaat.

Salam,
Budi Rachmat

Monday, April 9, 2012

Info Franchise RUMAHMUG


Info Franchise


Rumah mug (RM) adalah tempat pembuatan souvenir unik dan menarik. Dengan moto “Pesan 1Bisa, Design Bebas, Berkualitas” – telah mampu memberikan angin segar kepada masyarakat yang membutuhkan souvenir  sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dibawah  naungan  PT. Catur Iwak  Sentosa, RM dikelola dengan  dedikasi tinggi, semangat kemandirian dan inovasi yang terus  berkelanjutan.
Melalui pemasaran online & off-line Rumah Mug telah mampu  melayani  kebutuhan souvenir diseluruh Indonesia. sehingga  kami mempunyai beberapa  kelebihan antara  lain:
1. Brand “Rumah-MUG” Telah dikenal Terutama  di dunia maya.
2. Inovasi produk  yang berkelanjutan
3. Suplai bahan baku yang rutin dengan harga  murah
4. Jaringan  Rumah Mug telah  terbentuk
5. Standart Operasional telah teruji
6. Tidak ada Royalty Fee
7. Untuk Investor diluar  Jawa Timur  - bebas menentukan harga jual untuk  tiap-tiap produknya yang disesuaikan dengan biaya pengiriman

Apa yang didapat ?

Dengan bergabung dengan jaringan Rumah Mug maka anda akan mendapatkan:
1. Mendapatkan training untuk karyawan tentang SOP Toko Rumah Mug. (transport dan akomodasi ditanggung oleh investor)
2. Stok Bahan Baku Awal
3. Mendapat Buku SOP untuk Admin, Designer & Produksi
4. Konsultasi Bisnis online maupun telephone
5. Mendapat bantuan pendampingan di kota cabang (transport & akomodasi disediakan oleh investor)
6. Masuk pada jaringan penjualan Rumah Mug sehingga memudahkan investor masuk dalam dunia usaha Souvenir Bijian
7. Wilayah pemasaran Eksklusif.
8. Support Bahan Baku
9. Updated Inovasi variasi Produk
 198186_176812569038321_100001287364825_466214_6962073_n

Silahkan klik disini untuk mendapatkan proposal franchise Rumah Mug

Waralaba Bisnis usaha kedaidigital



TENTANG KEDAI DIGITAL®
Kedai Digital® adalah sebuah usaha yang didirikan oleh Saptuari Sugiharto, S.Si pada tanggal 28 Maret 2005 di Yogyakarta. Dari sebuah tempat kecil di Jl. Demangan waktu itu, sekarang di awal tahun 2009 Kedai Digital sudah berkembang menjadi 28 Cabang di 21 Kota dengan 200 orang lebih karyawan.

KONSEP BISNIS KEDAI DIGITAL®
Konsep Bisnis Kedai Digital® adalah pembuatan “Personal Merchandising dan Corporate Merchandising” yaitu pembuatan berbagai produk merchandise untuk keperluan pribadi maupun promosi perusahaan. Dengan target segmentasi pasar:
PERSONAL 60% dan CORPORATE 40%.
Contoh segmentasi pasar potensial Kedai Digital® ,

PERSONAL CORPORATE
- Anak Muda Pacaran - Promosi Perusahaan
- Souvenir Pernikahan - Kenang-kenangan Seminar
- Hadiah Ulang Tahun - Hadiah perpisahan karyawan
- Syukuran - Souvenir untuk tamu perusahaan
- Selamatan - Perlengkapan Outbond
- Ultah Pernikahan - Dan lain sebagainya!
- Dan masih banyak lagi!

PRODUK KEDAI DIGITAL®
- Mug - Photo Keramik - Poster - Bantal Mobil
- Pin - Jam Keramik - Poster Keramik - Tas
- Jam - ID card - Pin 3 Dimensi - Gantungan Kunci
- Kaos - Member Card - Bantal duduk - Pin Celengan
dan masih banyak lagi dengan berbagai variasi produk!

KEDAI DIGITAL® CORPORATE
CV. Kedai Kreasi Digital
Paten Merek DIRJEN HAKI Republik Indonesia No. IDM000197585
Kantor Pusat:
Jl. Gambir No. 6 Deresan Yogyakarta
Telp. 0274-563289 | 0274-7882008 Fax: 0274-563289
www.kedaidigital.com | kedaidigital@yahoo.com
Contact Bisnis:
081904220888 (Saptuari) | 08562870254 (Zusuf Vani)

“ Kami kembangkan bisnis ini dengan Kekeluargaan yang Professional..”


KERJASAMA BISNIS KEDAI DIGITAL®
Sejak bulan Mei 2007 kami mulai mengembangkan bisnis Kedai Digital® dengan konsep kemitraan yang menggandeng investor untuk memiliki bisnis ini yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sampai awal 2009 Kedai Digital® sudah ada di Yogyakarta, Solo, Semarang, Magelang, Kudus, Klaten, Wonogiri, Purwokerto, Sukoharjo, Malang, Surabaya, Madiun, Kediri, Jember, Balikpapan, Batam, Padang, Pekanbaru.


PENAWARAN BISNIS KEDAI DIGITAL®
- Investasi awal antara 90-100 juta /Lokasi
- Profit Margin 20-30% dari Total Omzet
- Royalti Fee hanya 2,5% per bulan Flat dari omzet Kotor / bulan
- Tidak ada Fee Manajemen
- Tidak ada Fee Promosi
- Tidak ada Join Fee 5 Tahunan
- Inovasi produk yang terus-menerus
- Support Manajemen melalui Phone, SMS, YM (Yahoo Messenger) dan Milis
- Dukungan bahan baku yang berkelanjutan dari Kedai Digital®Supplies yang ada di Yogyakarta dan Malang
- Dukungan daur ulang bahan baku yang gagal produksi (reject)
- Garansi Mesin produksi dan Bahan Baku
- Dukungan SDM dari “Kedai Digital Institute” yang bekerja sama dengan Magistra Utama.

PENGGUNAAN BRAND BISNIS KEDAI DIGITAL®
Ada dua brand yang kami tawarkan yaitu:
KEDAI DIGITAL® : Dengan produk full merchandising
KEDAI DIGITAL® CUTTING : Dengan konsentrasi produk kaos cutting





brand KEDAI DIGITAL®
JOIN FEE - 50 JUTA
Mitra Kedai Digital® akan mendapatkan:
1. Penggunaan brand “Kedai Digital®” selama usaha berlangsung
2. Mesin Press Mug - 300 Watt
3. Mesin Press Keramik All In one – 700 Watt
4. Mould Heater Piring – 300 Watt
5. Mesin Press Pin Talent
6. Moulding Pin ukuran 7,5 cm
7. Moulding Pin ukuran 5,8 cm
8. Moulding Pin ukuran 4,4 cm
9. Moulding Pin ukuran 3,2 cm
10. Mesin Laminator ID Card
11. Alat Plong ID Card
12. Alat Pembolong ID Card
13. Bahan baku pin 7,5 – 300 pcs
14. Bahan baku pin 5,8 – 300 pcs
15. Bahan baku pin 4,4 – 300 pcs
16. Bahan baku pin 3,2 – 300 pcs
17. Bahan baku ID Card – 1 pack (untuk 500 ID card)
18. Bahan baku Mug Putih - 3 dus (108 pcs)
19. Bahan baku Mug Warna – 2 dus (72 pcs)
20. Bahan baku keramik 20 x 20 putih – 20 buah
21. Bahan baku keramik 20 x 25 putih – 20 buah
22. Bahan baku Jam keramik 20 x 20 – 20 buah
23. Bahan baku Jam keramik 20 x 25 – 20 buah
24. Bahan baku Mouse Pad Kain – 20 buah
25. Printer Epson Sublimasi - 1 buah
26. Infus Printer – 1 Set
27. Tinta Sublimasi CMYK @ 50ml untuk produksi Mug dan Keramik
28. Software Pin 3 Dimensi
29. Bahan Baku pin 3 Dimensi (300 pcs)
30. Bahan Baku lensa 3 Dimensi
31. Mesin Plong Pin 3 Dimensi
32. Kertas Inkjet untuk mug dan pin – 2 pack
33. Kertas Transper Paper untuk kaos katun – 2 pack
34. Kemasan Mug (1000 pcs), Keramik (100 pcs), Kaos & Jam (100 pcs)
35. Pelatihan SDM (2-3 orang) di Yogyakarta selama 6 hari – di luar akomodasi
36. CD template desain-desain standar Kedai Digital
37. Leaflet 2000 pcs Full Colour – Art Paper 120 gram
38. Nota Penjualan 1 Rim
39. Desain & Printed “Flexi Outdoor” bahan neon box (2x1 m)
40. Desain Ruang dan Desain Sign Board (bentuk file dan diprint kertas A4)
41. Konsultasi Manajemen
42. Poster pelengkap display ruangan dan desain-desain pendukung
43. Seragam Manager (1 buah)
44. Seragam Karyawan warna hitam (5 buah)
45. Pendampingan di Kota Cabang di awal usaha
46. Pendampingan dan konsultasi bisnis setiap hari, via Milis, Phone, SMS, Yahoo Messenger.
47. Promosi Via SMS Centre KD (085729360000) - Free 1000 SMS
48. Telkomsel Flash Corporate Unlimited (100rb/bulan diluar modem) untuk Online di Cabang Kedai Digital®
49. Layanan Hotline Bahan Baku KD Supplies 0274-3022000 | 085743008000

Mitra Kedai Digital® harus menyiapkan:
1. Tempat (Kios atau Ruko 1 lantai, ukuran 3x7 m² atau 4x8 m²)
Lokasi di sekitar kampus-kampus, sekolah, bisa di jalan utama atau jalan kelas 2 (tidak di dalam mall), dengan jumlah arus kendaraan minimal 50 kendaraan/menit.
Harga sewa antara 10 juta-20 juta/tahun.
Listrik Minimal 2200 Watt.
2. Renovasi ruangan, tempat display dan sign board (neon box, tiang besi)
3. Meja Kursi untuk Front Office, Desainer, Produksi dan konsumen
4. Komputer desain 3 buah
5. Scanner 1 buah
6. Printer cetak full colour (Canon Pixma 4300) untuk cetak pin
7. SDM 5 Orang (2 Orang Front Office, 2 Desainer, 1 Produksi)
Apabila membutuhkan bisa disupport dengan SDM dari “Kedai Digital Institute” bekerja sama dengan Magistra Utama yang ada di 8 Kota
8. Biaya kirim seluruh bahan baku dan peralatan ke kota tujuan
9. Dana Cadangan untuk operasional, promosi dan bahan baku ± 20juta (tentative dan dikelola sendiri oleh Mitra)

Perkiraan Total Investasi pertama : 90 - 100 Juta Rupiah
Perkiraan Total Investasi dengan dana Cadangan : 110 - 120 Juta Rupiah


Perhitungan Arus Keuangan Kedai Digital®:

Pemasukan:
1. Target Pesanan Personal
(Mug, jam, pin, T-Shirt, Keramik dll) 30 hari x Rp. 750.000 = Rp. 22.500.000
2. Target Pesanan Corporat
(Mug, jam, pin, T-Shirt, Keramik dll) 30 hari x Rp. 500.000 = Rp. 15.000.000
--------------------------------------------------
Omzet Kotor/bulan Rp. 37.500.000

Pengeluaran:
1. Bahan Baku (30%-50% dari omzet) Rp. 18.750.000
2. Peralatan produksi, kertas, tinta, dll Rp. 500.000
3. Gaji Crew
Desainer – 2 Orang @900.000 Rp. 1.800.000
Produksi – 1 orang @750.000 Rp. 750.000
Front Office – 2 orang@400.000 Rp. 800.000
4. Pengeluaran rutin (Listrik, telpon, internet) Rp. 750.000
5. Promosi (Leaflet, radio, voucer, sponshorship dll) Rp. 600.000
6. Tabungan Sewa tempat Rp. 1.000.000
7. Ongkos Kirim bahan baku Rp. 1.000.000
8. Royalti (2,5% dari omzet) Rp. 937.500
--------------------------------------------------
Total Pengeluaran Rp. 26.887.500
Nett Profit Rp. 10.612.500
Target BEP ± 1 – 2 tahun


Catatan:
1. Perhitungan diatas adalah simulasi ideal dengan target omzet harian minimal 1 juta
2. Omzet total bulanan di masing-masing kota berbeda-beda, bergantung pada promosi yang dilakukan, gaya hidup dan daya beli masyarakatnya.
3. Omzet tertinggi yang pernah diraih oleh Cabang Kedai Digital® dalam satu bulan adalah 70 juta di KD 1 Yogyakarta, dan 71 Juta di KD 19 Malang
Dengan rata-rata omzet nasional seluruh cabang 20-35 juta/bulan
4. Sewa tempat juga mempengaruhi nilai profit/bulan, disarankan untuk mencari tempat yang tidak terlalu mahal biaya sewanya, namun tetap dilokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan komunitas anak muda


MITRA INDEPENDEN KEDAI DIGITAL
JOIN FEE - 20 JUTA
1. Usaha Merchandise seperti Kedai Digital dengan NAMA SENDIRI!
2. Bebas Royalti
3. Sistem penjualan peralatan dan bahan baku dari Kedai Digital
4. Kedai Digital® Corp TIDAK terlibat dalam manajemen operasional
5. Lokasi hanya di kota-kota tertentu yang tidak ada cabang Kedai Digital®
(Saat ini Kami Memiliki lebih dari 40 Mitra Independen yang 80% ada diluar Pulau Jawa, seperti Sampit, Bontang, Kolaka, Baturaja, Sorong, Pontianak, Mataram, Ternate, Dumai dll)
6. Cocok untuk yang dananya terbatas! 

Ada 2 pilihan bisnis:
1. Mitra Bisnis Merchandise (20 Juta)
2. Mitra Bisnis Kaos Cutting (20 Juta)

Yang didapatkan oleh “Mitra Bisnis Merchandise”
1. Mesin Press Mug - 300 Watt
2. Mesin Press Kaos & Keramik All In one – 700 Watt 3. Mesin Press Pin Talent Original 4. - Moulding Pin ukuran 5,8 cm 5. - Moulding Pin ukuran 4,4 cm 6. - Moulding Pin ukuran 3,2 cm 7. Mesin Laminator ID Card 8. - Alat Plong ID Card Baja 9. - Alat Pembolong ID Card
10. Bahan baku pin 5,8 – 300 pcs 11. Bahan baku pin 4,4 – 300 pcs 12. Bahan baku pin 3,2 – 300 pcs 13. Bahan baku Gantungan Kunci pembuka botol 4,4 cm - 100 pcs 15. Bahan baku ID Card – 1 pack (untuk 500 ID card) 16. Bahan baku Mug Putih - 1 dus (36 pcs) 17. Bahan baku keramik 20 x 20 putih – 10 pcs 18. Bahan baku keramik 20 x 25 putih – 10 pcs 19. Bahan baku jam keramik 20x20 – 10 pcs 20. Bahan baku Jam keramik 20x25 – 10 pcs 21. Bahan baku Mouse Pad Kain – 10 pcs 22. Bahan baku kaos - 10 pcs 23. Printer Epson Sublimasi - 1 pcs 24. Infus Printer C90 – 1 Set 25. Tinta Sublimasi CMYK @ 50ml-produksi Mug & Keramik 26. Kertas Inkjet untuk mug dan pin – 2 pack 27. Kertas Transper Paper untuk kaos katun – 1 pack 28. CD template desain standar Kedai Digital 29. Pelatihan di Yogyakarta (akomodasi ditanggung Mitra) 30. Support Bahan Baku berkelanjuatan


Yang didapatkan oleh “Mitra Bisnis Kaos Cutting”
1. Mesin Plotter Cutting - Ukuran A2
2. Mesin Press Kaos – Ukuran A4 700 Watt
3. Screen Sablon Besar – 1 buah
4. Screen Sablon Kecil – 1 buah
5. Rakel Sablon Besar – 1 buah
6. Rakel Sablon Kecil – 1 buah
7. Oneside Adhesive (plester sablon) – 1 roll
8. Transfer Glue – 1 kg
9. Transfer Masking – 1 roll
10. Heat Transfer Plastik – 1roll
11. Bahan Beludru
- Beludru Hitam (40x50cm 3 lembar)
- Beludru Putih (40x50cm 3 lembar)
- Beludru Kuning (40x50cm 3 lembar)
- Beludru Biru (40x50cm 3 lembar)
- Beludru Pink (40x50cm 3 lembar)
12. Bahan Foil
- Foil Emas (1 roll)
- Foil Perak (1 roll)
13. Bahan Flex Karet - langsung press
- Flex putih (1 roll)
- Flex orange (1 roll)
14. Bahan Glitter – langsung press
- Glitter perak – 50cm
- Glitter emas – 50 cm
16. Bahan kaos putih semua ukuran (25 pcs)
17. Bahan kaos warna campur semua ukuran (25 pcs)
18. Bahan Kertas Transfer paper ( 1 Pack)
19. Printer Epson Sublimasi
20. Infus Printer – 1 Set
21. Tinta Sublimasi CMYK @ 50ml (4 botol)
22. CD template desain Kedai Digital Cutting (Kaos)
23. Pelatihan di Yogyakarta (akomodasi ditanggung Mitra)
24. Support Bahan Baku berkelanjutan
Engkau bertanya, Aku Menjawab!
Banyak sekali pertanyaan yang disampaikan kepada kami untuk bergabung bersama Kedai Digital. Kami rangkum agar mudah untuk memahaminya.

1. Apakah Kedai Digital akan membuka cabang sebanyak-banyaknya di satu kota??
Jawab:
Tidak! Kami belajar dari beberapa bisnis Franchise sekarang banyak yang berguguran, karena terjadi proses kanibalisme antar cabangnya sendiri, karena pasar yang terbatas namun diperebutkan oleh banyak pemain. Kedai Digital memiliki kebijakan bahwa hanya akan ada satu cabang di Kota Kabupaten, sedangkan di Kota Propinsi atau kota tingkat 1, bisa dibuka 2-5 cabang (Seperti Jogja, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, dll), dengan jarak antar Kedai Digital minimal 5 KM di hitung dari jalur jalan Raya. Selain itu juga kami mempertimbangkan faktor pembagian area pasar yang dibatasi oleh dua Kedai Digital.
Penentuan sebuah kota bisa atau tidak dibuka cabang Kedai Digital bisa kami putuskan setelah rapat bersama dengan tim KDcorp yang mengelola seluruh cabang Kedai Digital, jadi belum tentu lokasi yang diajukan langsung disetujui.

Mitra Independen Kedai Digital (Baik Merchandise ataupun Cutting) hanya akan kami layani untuk Kota-kota yang belum ada Kedai Digital disana, Atau di satu Kota provinsi yang besar dan jarak paling dekat 20 KM dari Cabang Kedai Digital.

2. Kalo Saya tertarik membuka Kedai Digital, langkah apa yang harus saya lakukan.
Jawab:
a. Pelajari Dulu sistem kerjasama di atas
b. MOU dengan GM Kedai Digital (lebih baik jika datang ke Yogyakarta langsung)
c. DP Kerjasama 20% dari Total join Fee
d. Mencari Lokasi di masing-masing kota, dengan arahan dari kami sampaikan terus perkembangannya melalui email.
e. Mencari SDM untuk kami training di Yogyakarta (Bisa juga kami bantu carikan dari SDM Magistra Utama)
f. Renovasi Lokasi (Desain Kami Berikan setelah foto2 lokasi dikirimkan kepada kami)
g. Pelunasan pembayaran 80% dari Total Join Fee
h. Pengiriman Mesin-mesin dan bahan baku ke Kota Tujuan
i. Training Karyawan
j. Opening Kedai Digital
k. Pendampingan di Lokasi

3. Berapa lama sejak MOU ditandatangani sebuah cabang usaha Kedai Digital bisa mulai operasional?
Jawab:
Setelah Lokasi Fix, Maksimal 1 bulan sudah bisa operasional.
Kami tidak melakukan survey lokasi, kami harapkan owner Mitra Kedai Digital yang paling paham pada kondisi kotanya bisa menemukan lokasi dengan arahan dari kami. Dari kondisi lokasi, arus lalulintas, dll, Apabila pihak mitra menginginkan Survey lokasi sebelum MOU maka biaya akomodasi dan Transportasi Surveyor ditanggung oleh Mitra.

4. Bagaimana kalo tiba-tiba saya membatalkan kerjasama sebelum usaha dibuka?
Jawab:
Maka DP yang 10% tidak dapat ditarik kembali, dan menjadi hak sepenuhnya KD Corporate. 10% nya akan kami sumbangkan ke Panti Asuhan.

5. Apakah mesin-mesin dari Kedai Digital bergaransi?
Jawab:
Ya! Semua bergaransi satu tahun, diluar elemen yang habis pakai, misal seperti Karet pemanas pada mesin press mug, karena sifatnya yang seperti ban mobil, yang semakin aus jika dipakai terus menerus. Tapi kami menyediakan komponen-komponen pengganti.

6. Apakah konsultasi usaha bisa dilakukan setiap saat?
Jawab:
Ya! Kedai Digital Corp memiliki team untuk membantu berbagai permasalah cabang, online via YM, Milis atau SMS juga phone. Ada divisi Marketing, Maintenance, R&D, Cutting, Desain, Bahan Baku dan PR SMS Centre. Yang bergabung di tim ini adalah para manager Kedai Digital yang ada di Yogyakarta yang telah berpengalaman mengeksekusi pasar, dibantu tim yang ada di bawah kordinasinya.

7. Bagaimana support bahan baku?
Jawab:
Yup! Kami memiliki Kedai Digital Supplies yang ada di Jogja dan Malang, yang memproduksi bahan baku pokok Kedai Digital untuk kami kirimkan ke semua cabang. Kami hanya memberikan bahan baku ini kepada Jaringan Cabang Kedai Digital dan Mitra Independen, jadi tidak kami jual bebas!


Kedai Digital Supplies 1 di Yogyakarta:
Ada 4 Divisi : keramik, konveksi, admin, dan pengiriman, dengan 27 karyawan yang siap melayani seluruh cabang di Kedai Digital.
Kedai Digital Supplies 2 di Malang:
Ada 3 Divisi : keramik, admin, dan pengiriman, dengan 10 orang karyawan.
Layanan hotline bahan baku via email, YM, Phone dan SMS!


8. Bagaimana dengan biaya kirim bahan baku?
Jawab:
Bahan baku ditanggung sepenuhnya oleh pemesan, yang nantinya di bebankan kepada harga jual ke konsumen. Misal harga jual mug ke konsumen di jawa 25.000/pcs diluar jawa menjadi 30.000-35.000/pcs karena tambah biaya ongkos kirim.

9. Berapa jam buka Kedai Digital dan Berapa SDM yang dibutuhkan di awal usaha?
Jawab:
Kedai Digital buka selama 12 jam dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. SDM yang dibutuhkan adalah:
a. Front Office : 2-3 orang (mengusai internet)
b. Desainer : 1-2 orang (menguasai Corel dan photoshop)
c. Produksi : 1 orang
d. Marketing : 1 orang
karyawan diusahakan diambil dari kota masing-masing untuk menekan biaya operasional, karena tidak harus menanggung biaya kos jika karyawan diambil dari kota lain.

10. Apakah semua mitra cabang untuk Kedai Digital langsung diterima?
Jawab:
Belum tentu! Kami saat ini lebih selektif dalam memilih Mitra untuk mengelola Kedai Digital cabang. Kami mengutamakan mereka yang memiliki jiwa entrepreneur!! Mereka yang sanggup mengelola bisnis ini untuk jangka panjang! Bukan hanya hitungan bulan! Ini adalah bisnis yang akan tetap eksis bahkan hingga 10 tahun ke depan. Termasuk kami mengutamakan mitra yang benar-benar siap dalam permodalan. Karena bisnis ini akan terus berinovasi dan membutuhkan tambahan investasi dalam perkembangannya.

11. Apakah buka Kedai Digital pasti untung?
Jawab:
Secara kasat mata YA!!
Karena setiap bahan baku dijual hingga tiga kali lipat sehingga menghasilkan profit. Tapi dalam sebuah bisnis apapun tidak ada JAMINAN PASTI UNTUNG! Seorang pengusaha harus siap Untung dan siap Rugi! Tapi Kedai Digital memiliki sistem yang sudah teruji memberikan profit jika dijalankan dengan benar oleh pihak pengelola. Namun ada banyak faktor diluar sana yang tidak bisa diduga, seperti animo masyarakat, gaya hidup, dll.
Oleh karena itu kami memberikan sistem promosi yang HARUS DIJALANKAN OLEH PIHAK MITRA! 20% support dari KDCorp, 80% action dari manajemen cabang!



12. Apakah ada target Kerja dari Kedai Digital Corp?
Jawab:
Ya! Kami targetkan percabang bisa meraih omzet minimal 20 juta/bulan, jadi manajemen cabang dan timnya harus sanggup mengejar omzet tersebut.
13. Bagaimana penghitungan Royalti?
Jawab:
Kami mengembangkan bisnis Kedai Digital ini dengan konsep kekeluargaan, tapi tetap profesional. Karena itu kami tidak membebankan nilai royalti yang tinggi seperti bisnis Franchise lainnya. Ada yang 3,5%, 5%, 6%, 8% bahkan 11%!!
Kedai Digital hanya 2,5% dari omzet Kotor/bulan! Muraaah sekali!!
Mari kita Hitung: -kalo setiap omzet 1 juta hanya membayar 25ribu
-Kalo omzetnya 10 juta membayar 250ribu ke KDCorp
-kalo omzetnya 20 juta membayar 500ribu ke KDCorp
-Kalo omzetnya 30 juta membayar 750ribu ke KDCorp
Ada lagi??
YA! Kami tidak pernah meminta royalti jika omzet cabang masih dibawah 10Juta/bulan.
Selalu kami minta, jika ada yang omzetnya masih dibawah 10 juta, segera ambil 2,5%nya dan berikan kepada PANTI ASUHAN! Biar menjadi pembuka rejeki kita semua 
Kalo omzet di atas 10 juta, atau bahkan bisa tembus 50 juta tentu selain bayar Royalti sedekahnya jauuuh lebih banyak kan??!! Setujuuu…??

14. Apakah “Mitra Independen” bebas Royalti?
Jawab:
Ya! Tidak perlu membayar Royalti, karena KDCorp tidak terlibat sama sekali dalam manajemen operasional usahanya. Kami hanya menjual alat dan bahan baku saja.

15. Apakah ada biaya-biaya lain yang dibebankan kepada Mitra?
Jawab: TIDAK ADA!

16. Apabila ada satu usaha Kedai Digital yang tidak berjalan maksimal di satu Kota dan owner memilih menutup usaha bagaimana?
Jawab:
Ada 3 Opsi:
1. Menjual kepemilikan Kedai Digital cabang itu kepada pihak lain, dan pemilik baru melakukan MOU dengan KDCorp
2. Mengganti pengelolaan cabang itu kepada pihak lain, dan dilakukan bagi hasil. MOU antara pemilik dan pengelola baru wajib ditembuskan ke KDCorp.
3. Menjual seluruh peralatan, mesin-mesin, dan bahan baku, hasil penjualannya 100% menjadi milik Mitra Kedai Digital. Nama cabang Resmi di kembalikan kepada KDCorp Yogyakarta.



17. Apakah bisnis ini bukan bisnis musiman??
Jawab: Sebuah tulisan di Kompas menyebutkan, Salah satu bisnis yang akan selalu dibutuhkan di era sekarang adalah BISNIS MERCHANDISING!!
“Jangan kaget, dalam kondisi gempa di Jogja 2006, kami malah dapat pesanan 2000 pin untuk relawan!! Bagaimana dengan nikahan? Seminar? Promosi? Pilkada? Wuuihh!! Dibutuhkan sepanjang tahun..!”
JIKA KAMU…??!
MEMILIKI JIWA ENTREPRENEUR!!
MEMILIKI MODAL YANG CUKUP!!
SANGGUP BEKERJA KERAS DAN GAK GAMPANG MENYERAH!!
BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI…..
DALAM BISNIS KEDAI DIGITAL!!

Sumber : http://www.kedaidigital.com/waralaba-bisnis-usaha-kedaidigital/5/1/join-bisnis