Tuesday, August 14, 2012

Rangkuman Belajar SEO Ane Selama 3 Tahun!


Belajar SEO? Serius nih mau belajar SEO? Okeh okeh.
Buat yang mau belajar SEO, atau mau ngedalemin SEO, baca dan tekuni perlahan yaaa isi dari artikel ini. Buat yang pada sering ditanyain sama orang yang dengan gampangnya bertanya: “ajarin gw SEO donk!”, suruh ke artikel ini juga ya.
Gak maksud menggurui kok, cuman ane berusaha merampungkannya di artikel ini, jadinya secara utuh SEO dapat agan pelajari secara perlahan, namun tetap tertuntun . Semoga aja bermanfaat.
Pertama perhatikan infographic dibawah ini, dan disave juga boleh. Penjelasannya ada dibawah gambar ini:
1. Keyword Research
Ini vital! vitalitas pria! maksud ane vitalitas dari kegiatan berbisnis online bahkan! okeh bukan hanya tentang SEO, tapi ini juga soal panjang pendeknya bisnis kita.
Keyword research kalau dalam ilmu bisnisnya, ngejelasin terhadap diri kita sendiri terhadap bisnis kita. Contohnya:
Mau bisnis apaan sih?
Untuk siapa sih target buyernya? siapa sih saingannya?
Apa sih kelebihan website kita dibandingin kompetitor kita?
Apa sih kekuatan kita untuk menyaingin kompetitor kita?
Pertanyaan-pertanyaan di atas harus bisa dijawab oleh Agan di awal menjalankan bisnis online. Pertanyan- pertanyaan diatas merupakan rangkuman dari buku Belajar bisnis Internet dalam 29 hari.
Promosi gan? Enggak, bukunya emang bagus kok. Bagus banget. Wajib beli kalo menurut saya mah.
Okeh itu untuk pembelajar bisnisnya, nah untuk soal SEOnya sekarang!

Wrong Case 1:

Lo mau bikin website tuh ngincer keyword apaan sih?
Website lo pengen ngincer keyword: “weight loss” ?
Udah tau saingannya kayak apaan? Iya iyaaa saya tahu agan akan berkata:
“saya yakin banyak yang nyari di google kok keyword tsb weight loss tsb!”.
Iya alesan agan benerrr. Tapi saingannya juga banyak apa enggak??? Jangan-jangan saingannya adalah yang jago SEOnya gak nanggung-nanggung! Rajanya SEO sejagat raya! dan saingannya taunya jutaan. Kalau udah kayak gini kejadiannya, boro-boro mau juarain satu. Sampe halaman seratus pun jangan-jangan website Anda gak ada!

Wrong Case 2:

Okeh okeh, sekarang lu pengen bilang kalau lu pengen ngincer keyword: “Weight loss for fat women 40 years“. Oke! Fine! Terus lu bangga udah bikin juarain satu website lu? Udah tau belom pencarian untuk keyword tsb berapa? Jangan-jangan lu juara satu iya, tapi ternyata di dunia ini saat googling, gak ada satupun yang ngetikkin keyword itu?!
Sama aja mau pamer rumah bagus, tapi ngegantengin rumah ditengah hutan! ( gak ada yang liat woyy )

Wrong Case 3:

Ceritanya mau jualan handphone di Amerika sono. terus ngincer keywordnya adalah: “Cheap handphone in America“. Pertanyaannya, yakin tuh??
Yakin donk! kan emang gitu keywordnya.
Ternyata gak ada penjualan sama sekali sampai hampir setahun websitenya hidup. Ternyata eh ternyata pas di check di Google Insight , orang Amerika itu kalo nyari handphone, ngetikkinnya bukan “Handphone“, tapi “cellphone.
JEDER!
Fatal bukan??!
Di bisnis nyata tempat toko, merupakan yang terpenting bukan? Semakin strategis, semakin berpeluang sukses bukan?
Nah kalo di bisnis internet, riset keyword itu ibaratnya riset tempat untuk toko, kalau di dunia nyata.

Referensi Bacaan:

7 Alasan Kenapa Harus Pilih Niche Health Saat Sedang Bingung Mau Buat Blog Tentang Apa Buat Main Google Adsense << Ini untuk yang bener-bener bingung mau mulai masuk ke niche apaan.
List Situs BIG ENEMY in health Niche  << Ini untuk yang mungkin mau beneran masuk ke niche health. Niche itu paling bagus kalo diambil berdasarkan passion gan. Serius. Tapi kalau emang bingung, saran ane, sekali lagi saran ane nih yaaaa masukin aja niche health. Untuk awal-awal bagus gan. Menurut ane nih ya sekali lagi.
3 Patokan Riset Keyword Para GURU Berdasarkan Kekuatan SEO Kompetitor Lawan Di Page One! << Untuk riset keyword yang secara general. Hampir semua niche.
9 Patokan Riset Produk Amazon yang Bagus Untuk Dipromosikan << Untuk yang pada mencari nafkah lewat jalan amazon
Alternatif Tool untuk Menemukan Related Keyword << Salah satu tool untuk riset keyword yang saya pakai. Untuk yang berbayar, bisa pakai tool yang saya sebutkan ini: Market Samurai, Micro Niche Finder, SKCA, Traffic Travis. Masing-masing dari tool premium yang barusan saya sebutkan sudah tidak diragukan lagi kehebatannya.
Infographic tentang Alternatife Prefix OR Suffix untuk Riset Keyword << tentang alternative keyword tambahan untuk supplement riset keyword

Fast Solution:

Beli aja gan keyword-keyword yang sudah dirisetkan, sesuai yang agan inginkan. Sesuai niche yang agan ingin masukkin. ake ajah jasa riset keyword anak-anak di forum ini. Atau beli yang paketan. Mau riset sendiri? Yaudah gak papa. Gak maksa aku mah pelajarin aja seluruh artikel yang ada di referensi diatas.
Contoh yang jual paketan: Megapart 2 Udah Release
2. Keyword Rich Domain
Keyword rich domain itu nama lainnya adalah: “Keyword On Domain”. Kita singkat jadi KOD aja ya. Makhluk apakah ini?
Pengertian semena-mena ane: Keywordnya nempel di domain! itu pengertiannya!
Misalkan agan ngincer keyword: “weight loss”. Maka domain yang agan beli itu ya WeightLoss.Com! kalo gak .Com, ya WeightLoss.Net, atau WeightLoss.Org.
Untuk ekstension, usahakan, kalau gak .COM, .NET, atau .ORG ya gan :) << Udah percaya aja! gitu rumusnya! Udah test oleh banyak para maniak di luaran sana bahwa 3 ekstension itu adalah yang terbaik.

Study Case 1:

Ane beli domain dengan sesuai keyword yang ane incer. KOD lah tepatnya. Kompetisi persaingan bagi ane medium. Dan hanya dengan 2 artikel, setelah sebulan sudah masuk ke Page One. Yahh bukan juara satu memang. Tapi dengan KOD, tujusn SEO bagi ane sudah 70% tercapai. dan Tanpa usaha apapun lagi.

Study Case 2:

Ane juga pernah untuk study case KOD juga, bikin blog, dan lalu ane jual blognya, yah lumayan laku :) dan cepet juga naek peringkatnya ( dikarenaka KOD). Bisa dilihat di thread ini: [LELANG Niche Diet] Blog Bibit Unggul! Tinggal Disenggol SEOnya! << Untuk peringkat ane gak tau yaa, soalnya udah pindah tangan kepimilikan.

Tips Kalau Domainnya Udah Not Available:

Tambahin aja dengan: “Mr”, KOD”Info”, KOD”Resources”.
Misalkan tadinya ngincer “Weight Loss”. Karena udah pada diambil orang, jadinyaMrWeightLoss.Com, WeightLossInfo.Com, WeightLossResources.Com
Paham ya? :)
3. WordPress

4. Permalinks

5. SEO Plugin

6. Quality Content

7. Social Media

8. Backlinks

*Belom kelar gan threadnya, yang penting up dulu threadnya. balik-balik kesini lagi yaaa. Lagi ngupdate nih sekarang threadnya . target kelar untuk thread ini adalah 8 hari. Biar maksimal dan sangatlah amat berdaging isinya!

Infographic tentang Alternatife Prefix OR Suffix untuk Riset Keyword


Make gambar gan, jadi sabar nunggunya ya 
Contoh Penggunaan:
Keyword: Ipad
Menggunakan kategori –> Quality. Maka….,
Highly rated ipad … … …
Highest rated ipad … … …
Ya, intinya jodoh-jodohin aja lah.. ( dulu ujian SD sering kan tuh kuis suka disuruh menjodohkan kata. Nah gunaian yaa hehehe ). Ini kayaknya cocok untuk para pemain amazon.
P.S kesatu: Kompetisi di tingkat keyword general terlalu apa yaaa. terlalu susah, terlalu kerja keras, dan terlalu melebar. Mendingan mengincar keyword yang sangat amatlah sangat gampang diconvert jadi buyer beneran.
Referensi Thread yang bagus untuk soal convert-convertan: [FREE] 100K LIST Longtail KW Siap Monetize & Share optimasi Konversi 

Rahasia Keyword Conversion pada Money Site


Keyword Conversion

Saya baru saja masuk forum, dan membuka Thread Top Ranking di Halaman 1 Google dan saat ini para member forum yang jail (Inilah seru nya adsense-id) sedang melakukan kompetisi  menaklukan phrase tersebut. Sebagai seorang Newbie, tentu saja akan cukup sulit bagi kita untuk bersaing dengan para Master tersebut. Disini kita tidak akan berdiskusi tentang  tentang Keywords Conversion yang akan berdampak langsung pada penghasilan Money Site anda.
Top Ranking di Halaman 1 Google

Apakah  Keyword Conversion?

Keyword Conversion adalah perhitungan sederhana jumlah visitor yang datang dengan sebuah phrase dan lalu melakukan sebuah pembelian pada website anda.
Contoh: Jika anda memiliki 1000 visitor yang datang dengan Phrase “Premium WP Themes” dan 10 visitor blog tadi melakukan kontak atau pembelian Premium WP Theme anda, Keyword coversion anda adalah 1%.  Kebanyakan website ecommerce memiliki konversi 1-2%. Tetapi penggunaan keywords yang lebih spesifik akan meningkatkan konversi website anda
Banyak orang terkonsentrasi pada Top Ranking, tetapi melupakan sesuatu yang paling penting – Keyword apa yang bisa memberikan konversi lebih baik. Ini adalah issue utama Internet Marketer atau Search Engine Marketer, bagaimana menempatkan Keyword mereka di Halaman 1 Google , sekaligus meningkatkan konversi.

Research Keywords VS Buying Keywords

Pernahkah anda mengalami hal berikut: keyword yang anda pilih menduduki posisi halaman 1 Google, Traffic meningkat, tetapi hampir tidak ada penjualan atau konversi? Inilah yang akan kita diskusikan kali ini.
Keyword adalah pondasi dari seluruh bangunan SEO anda, tetapi jangan lupa, Top Ranking hanya 1 faktor, faktor yang paling penting adalah pemilihan tipe keywords:

keyword conversion

Research Keywords

Research keyword adalah phrase yang digunakan oleh Google search engine Visitors di tahap mencari Informasi dalam buying procces mereka. Mereka tidak dalam posisi untuk melakukan pembelian.
Saya sering mendengan keluhan “visitor Blog saya sangat banyak, dan mereka datang dengan exact key phrase yang ada di halaman 1 Google. Tetapi saat mereka masuk Blog saya, mereka samasekali tidak melakukan buying, atau mengisi online form saya.”
Tahap pertama dalam dalam proses online buying decision adalah mencoba mengerti apa yang visitor butuhkan. Research Phrase biasanya bersifat terlalu umum, memiliki tingkat kompetisi tinggi di halaman 1 Google dan sangat sulit untuk mendapat posisi Top Rangking.
Contoh: “TV Plasma” Jika anda bisa menguasai  Google SERP, jumlah visitor melonjak, tetapi tanpa pembelian. Tipe ini sangat tidak dianjurkan digunakan pada PPC Campaign atau Affiliate Amazon.

Buying Keywords

Setelah mereka mengumpulkan cukup informasi, mereka akan mulai mencari produk, merek, atau perusahaan untuk melakukan pembelian. Buying keywords adalah keywords yang menyarankan sebuah pembelian pada pengunjung Google.
Cirinya: Buying KW biasanya memiliki search volume  yang lebih sedikit dari Research KW, lebih specific, dan berbentuk Longtail. “42 inch high definition plasma TV” adalah contoh yang akan digunakan pengunjung di tahap akhir buying process mereka.
Top Ranking di Halaman 1 Google untuk sebuah Buying KW bukan hanya lebih mudah di ranking oleh Google, karena mereka memiliki kompetisi yang lebih sedikit. Tetapi juga akan memberikan konversi yang lebih baik atas sebuah pembelian. Untuk meningkatkan volume pembelian, anda harus membangun lebih banyak halaman yang berfokus pada Google lower search volume tadi.
Long tail keywords

Download Long Tail Buying Keywords

Menggabungkan Kekuatan Long Tail Keywords dengan Buying Keywords, akan menghasilkan tingkat konversi yang lebih baik
free longtail buying keywords
Saya lengkapi diskusi kali ini dengan 10K List Longtail Keywords dalam format microsoft excel yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan konversi:


Read more: http://clubnewbie.info/rahasia-keyword-conversion-money-site/

10K Long Tail Buying KW: Download

Monday, August 13, 2012

Al Ahqaf (46) - Ayat 15

 رَبِّ أَوۡزِعۡنِىٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٲلِدَىَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحً۬ا تَرۡضَٮٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ‌ۖ إِنِّى تُبۡتُ إِلَيۡكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan [memberi kebaikan] kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

Saturday, April 14, 2012

Laporan Keuangan. Pentingkah? Atau Formalitas?


Laporan Keuangan ala Robert Kiyosaki
budi_rachmat


Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
From: Budi Rachmat <>
To: …
Sent: Thursday, December 1, 2011 12:40 PM
Subject: Re: Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
…………………………………..
copas dari email di bawah:
Laporan Keuangan adalah barometer kesehatan sebuah perusahaan. Ibarat medical checkup.laporan keuangan adalah hasil test urin, test darah, audiometric, test jantung dll. Dalam lembar medical checkup akan tergambar kondisi fisik seseorang tentang kesehatannya dan hal-hal apa saja yang sudah melebihi ambang batas normal/kewajaran. Laporan keuangan juga demikian.
Hanya masalahnya sebagian besar orang banyak yang ‘buta’ dengan laporan keuangan. Buta dalam arti disini bukan buta secara fisik, tetapi secara paradigma, belum atau tidak bisa membaca laporan keuangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi ???
Bagaimanakah dengan Laporan Keuangan perusahaan anda ???
…………………………………..
setuju sekali…!!!
… Laporan Keuangan Perusahaan bukan hanya perlu tapi HARUS atau wajib…
… karena bila tidak dibuat…, maka timbul masalah dengan pihak luar (pajak, bank, dsb.dsb.dsb.)…
… karena bila tidak dibuat…, bagaimana kita tahu ke-maju-an atau ke-mundur-an usaha..?
JADI, laporan KEU perusahaan adalah WAJIB…!!!
yang menjadi pertanyaan adalah…
… apakah kita sebagai PRIBADI (dan keluarga) perlu mempunyai laporan KEU..?
… bagaimana kita bisa mengukur kemajuan Finansial kita tanpa membuat/memiliki laporan KEU..?
… bagaimana ukuran kemajuan Finansial kita tanpa membuat/memiliki laporan KEU..?
apakah memiliki / menambah mobil pribadi = kemajuan Finansial pribadi..?
apakah memiliki / menambah properti pribadi = kemajuan Finansial pribadi..?
- ketika gaji/income 2,5juta per bulan… ke-mana2 menggunakan kendaraan umum (bis, taxi, ojek)…
- ketika gaji/income naik menjadi 5juta per bulan….. beli motor (cicil, expenses naik), ke-mana2 menggunakan motor…
- ketika gaji/income naik menjadi 15juta per bulan… beli mobil (cicil, expenses naik), ke-mana2 menggunakan mobil…
- ketika gaji/income naik menjadi 25juta per bulan… beli/tambah mobil ke-2 (cicilan, expenses tambah naik), ke-mana2 menggunakan mobil dan keluarga memiliki mobil sendiri…
- ketika gaji/income naik menjadi 35juta per bulan… investasi di properti ambil KPR (cicilan, expenses tambah naik)….
memiliki / menambah mobil n properti yang lebih baik, lebih bagus, lebih besar….
… adalah meningkatnya “level” kehidupan kita…
… bukan ke-MAJU-an Finansial…
apa yang terjadi adalah..
… income naik, pengeluaran naik…
… income naik lagi, pengeluaran naik lagi…
… ber-investasi, pengeluarannya yang naik (cicilan)…
… tidak ber-investasi, pengeluarannya juga naik (inflasi)…
JADI, laporan keu PRIBADI sebaiknya dibuat…!!!
…. dan ukuran ke-MAJU-an Finansial kita (masing2) HARUS dibuat… contohnya:http://wealthstrategyalakiyosaki.com/goal-setting .
DAN ini menjadi penting karena ini menyangkut masalah Anda sendiri….
Bagaimana cara membuat lap keu pribadi yang memberdayakan…
… silahkan hubungi saya
semoga bermanfaat.
salam,
BUDI Rachmat – BB: 21d1346d .
- Cash Flow 101 Robert Kiyosaki versi bahasa Indonesia: http://t.co/rgIvvrli ( Dino Market )
……………………………………………………………………………………………………
Laporan Keuangan. Pentingkah ??? atau formalitas ???
Posted by: “Rostam Effendi” rosefendi@gmail.com
Mon Nov 28, 2011 1:17 am (PST)
Dear all.
Laporan Keuangan adalah barometer kesehatan sebuah perusahaan. Ibarat medical checkup.laporan keuangan adalah hasil test urin, test darah, audiometric, test jantung dll. Dalam lembar medical checkup akan tergambar kondisi fisik seseorang tentang kesehatannya dan hal-hal apa saja yang sudah melebihi ambang batas normal/kewajaran. Laporan keuangan juga demikian.
Hanya masalahnya sebagian besar orang banyak yang ‘buta’ dengan laporan keuangan. Buta dalam arti disini bukan buta secara fisik, tetapi secara paradigma, belum atau tidak bisa membaca laporan keuangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi ???
Tengok saja ketika mendekati bulan-bulan atau hari-hari pelaporan pajak. Hampir sebagian laporan keuangan yang disertakan adalah laporan keuangan ‘kilat’. Atau ketika minta kredit di Bank. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pihak bank akan membantu ‘modifikasi angka-angka’ agar kredit terealisasi. Beberapa waktu yang lalu, kami dan tim mengadakan seminar financial literacy, ternyata hampir 85% pesert seminar dari 50 peserta , didalam bisnisnya tidak mempunyai laporan keuangan. Sisanya sudah membuat tetapi tidak tahu apa artinya.
Laporan keuangan kalau hanya dilihat secara kasat mata memang seperti itu apa adanya.tetapi kalo kita perhatikan dan dianalisa, maka akan terjawab semua permasalahan didalam perusahaan. Apakah masalah di penjualan, stok inventory, manpower, supplier, utang-piutang dan sebagainya.
Bagaimanakah dengan Laporan Keuangan perusahaan anda ???
Hormat Kami
Rostam Effendi
PT Analisa Data Artha
Accounting Service | Financial Report and Analyze

Majalah SWA: “Dan … Modal pun Balik Lebih Cepat”


rekan sekalian….,
ini ada tulisan mengenai saya di SWA….
liat QUOTE….UNQUOTE atau link di bawah ini…
semoga bermanfaat.
QUOTE…
Dan … Modal pun Balik Lebih Cepat
Kamis, 26 April 2007
Oleh : Eva Martha Rahayu
Sejumlah franchisee berhasil mencapai waktu pengembalian modal lebih cepat dari yang ditargetkan franchisor. Apa rahasia suksesnya?
Tidak keliru Budi Rachmat lebih suka membeli hak waralaba dari hasil takeover. Berdasarkan pengamatannya, apabila mengambil alih usaha waralaba minimarket Alfamart yang sudah jalan, bisa diprediksi prospeknya. Dengan strategi itu, tidak mustahil ia mampu mencapai waktu pengembalian modal (pay back period) setahun lebih cepat dari yang ditargetkan franchisor, yakni selama 3,5 tahun.
Budi bercerita, pada mulanya prinsipal Alfamart menyodorkan beberapa alternatif lokasi. Namun, ia lebih tertarik di daerah Bendungan Jago, Kemayoran, yang dianggapnya lebih potensial karena letaknya di pinggir jalan besar. Benar saja. Begitu gerai Alfmart itu diambil alih olehnya tahun 2003, omset yang dibukukan cukup memuaskan: Rp 15-18 juta/hari atau Rp 300-450 juta/bulan. Dari omset sebesar itu, ia mengaku meraup keuntungan bersih Rp 5-5,5 juta/bulan. Adapun nilai investasi satu gerai Alfamart yang sudah diinjeksikan Budi tercatat Rp 450 juta. Rinciannya: Rp 50 juta fee waralaba untuk masa kontrak lima tahun; Rp 200 juta set up toko; dan Rp 200 juta untuk sewa tempat.
Sukses dengan waralaba yang pertama, Budi tergoda untuk membuka gerai Alfamart yang kedua dan lebih gede pada 2005 dengan investasi Rp 750 juta. Lokasinya di Kedung Halang, sekitar Jl. Raya Bogor-Jakarta. “Di gerai kedua ini untungnya lebih bagus lagi, bisa Rp 13 juta per hari, karena lokasinya di tepi jalan besar,” papar mantan karyawan Unilever yang kini memutuskan totalitas mengelola langsung usaha waralaba minimarket-nya. Itulah sebabnya ia yakin periode pengembalian modal di gerai kedua ini akan dicapai dalam tempo lebih cepat lagi dari (yang pertama) 2,5 tahun.
Keberhasilan yang dicapai Budi pun dirasakan Bambang Timur. Ia termasuk salah seorang investor waralaba bengkel Shop&Drive yang mencetak kinerja jempolan. Ia mampu mencapai titik impas atau break even point (BEP) dalam empat bulan, padahal periode yang ditargetkan franchisor 24 bulan. Sementara itu, pay back period diharapkan Bambang tercapai pada tahun kelima sesuai dengan yang dijanjikan PT Astra Otoparts selaku franchisor. “Yang menarik dari waralaba Shop&Drive yang dikembangkan Grup Astra ini tidak ada fee waralaba pada tahun pertama dan kedua. Biaya dipungut di tahun ketiga yaitu 2%; dan tahun keempat 4%,” tambah Bambang.
Mantan supervisor PT Toyota Astra Motor ini mengawali usaha Shop&Drive di tahun 2005 dengan total investasi Rp 3 miliar. Modal itu digunakan untuk membeli tanah seluas 541 m2 seharga Rp 1 miliar; bangunan dan kantor Rp 1 miliar; peralatan bengkel Rp 600 juta; dan beberapa produk Astra Rp 400 juta. “Modal Rp 3 miliar itu belum termasuk dana Rp 200 juta untuk biaya software, sistem dan pembelian produk tertentu,” pensiunan yang getol mengelola bisnis resto dan bengkel ini menguraikan. Sementara itu, omset yang dicapainya berfluktuasi tiap triwulan. Contoh, di triwulan pertama rata-rata omsetnya Rp 125 juta/bulan; triwulan kedua Rp 138 juta/bulan; triwulan ketiga Rp 140 juta/bulan; dan triwulan keempat Rp 154 juta/bulan. Pengeluaran operasional terbesar untuk membayar gaji 14 karyawan dengan nilai total Rp 14 juta/bulan. Jadi, total laba kotor sekitar 25% dari omset sebelum dipotong biaya telepon, listrik, kebersihan dan lainnya.
Pembeli hak waralaba dengan investasi di bawah Rp 100 juta pun tak mau ketinggalan menikmati gurihnya bisnis ini. Sebut saja pengalaman Muhammad Parikesit yang lebih akrab disapa Ari. Meski statusnya masih mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang, ia sudah menjadi master franchise kebab Baba Rafi di Malang. “Saya punya tiga gerai Baba Rafi di Malang,” ujar pria berumur 25 tahun ini. Hebatnya, dengan lokasi strategis gerai perdana di kompleks rumahnya di Telogo Mas, Malang, ia mampu mencapai pay back period dalam waktu empat bulan (November 2005 hingga Februari 2006). Padahal, franchisor menargetkan investasi kembali di bulan ke-11 atau ke-12. Omset per hari yang dicapai waktu itu rata-rata Rp 600 ribu. Sayangnya, kini di gerai pertama milik Ari mengalami penurunan omset menjadi Rp 300-400 ribu per hari. Penyebabnya, “Sudah mulai banyak bertebaran cabang kebab Baba Rafi di Kota Malang, sehingga persaingan semakin ketat,” Ari mengeluhkan.
Ari menjelaskan, modal yang ditanamkan untuk membeli bisnis waralaba Baba Rafi ke pemiliknya di Surabaya senilai Rp 25 juta. Dari investasi itu, ia mendapat satu gerobak full set, lokasi, peralatan masak, sistem manajemen dan tenaga kerja siap pakai yang sudah terlatih. Fee royalti sebesar 5% dari omset tiap bulan. Untuk omset, kalau dipukul rata Rp 300-350 ribu per hari. Dari omset sebesar itu dikurangi pengeluaran untuk bahan baku 46%; komisi pegawai 6%; sewa tempat dan operasional 10%; fee royalti 5%; penyusutan barang 3%; maka laba yang dikantongi mencapai 30% dari omset.
Tak puas cuma punya satu gerai kebab Baba Rafi, pada April 2006 Ari membuka gerai kedua di Jl. Borobudur, Malang, dan yang ketiga di kawasan Batu, Malang. Berbeda dari yang pertama, untuk gerai kedua ini pengembalian total modalnya diakui agak lama, yakni 8 bulan atau tercapai pada Desember 2006. “Meski begitu, kalau mengacu pada proyeksi franchisor termasuk cepat. Sebab prediksi mereka untuk pay back period gerai kedua ini dijanjikan pada bulan ke-13,” kata Ari seraya menyebutkan rata-rata omsetnya sehari Rp 450 ribu.
Nasib Bambang Winarko, 43 tahun, juga seberuntung Ari. Meski hanya investor waralaba kecil, ia cukup sukses mengelolanya. Oktober 2006, ia membeli waralaba pisang goreng Ta B’nana dengan investasi Rp 17 juta. “Selain harganya terjangkau, saya sendiri juga suka produk Ta B’nana,” lelaki yang lebih suka dipanggil Bawi itu menuturkan alasan ketertarikannya pada waralaba ini. Modal Rp 17 juta digunakan untuk membayar fee waralaba dua tahun Rp 10 juta; peralatan Rp 3,5 juta; deposit bahan baku Rp 2,5 juta; dan pelatihan tiga karyawan Rp 1 juta. Berapa omsetnya? “Bervariasi, kalau sepi Rp 400 ribu/hari dan kalau ramai Rp 1 juta/hari,” papar Bawi yang menyatukan operasional gerai Ta B’nana dengan bisnis rumah makannya. Dengan omset sebesar itu, ia mengaku mencapai BEP dalam dua bulan. Artinya, lebih cepat dari waktu yang ditargetkan pewaralaba, dua-tiga bulan.
Di luar Bambang Timur, Budi Rachmat, Bawi dan Ari, masih ada sejumlah nama investor waralaba sukses yang patut diteladani. Umpamanya Imanuel Kusnadi, franchisee Multiplus di Kelapa Gading yang mampu BEP dalam tempo 8 bulan atau lebih cepat dari target pewaralaba 2-3 tahun. Lalu, Saut Sem Sinambela yang punya bisnis waralaba X4print di Rawamangun. Ia mampu meraih BEP dalam waktu 24 bulan, padahal target prinsipalnya 30 bulan. Investor waralaba Smart Print tak mau ketinggalan. Semisal Devy Christianto mengelola cabang Smart Print di Jl. Yos Sudarso, Malang, mampu BEP di bulan kelima dari yang ditargetkan 12 bulan. Sementara itu, Simon Seputra menjalankan waralaba Smart Print di Bali berhasil BEP 6 bulan (lebih lengkap, lihat: Tabel).
Bagaimana mereka bisa mencetak BEP atau pay back period lebih cepat dari target? “Tergantung tujuan kami sebenarnya. Jika kami ingin mengembangkan area bisnis, ya beli saja hak waralaba utama di daerah tertentu, sehingga orang lain yang akan buka di sana harus seizin kami. Namun, kalau cuma punya satu tempat, kami lebih suka takeover yang track record-nya bagus. Dengan begitu, target cash flow lancar, tahun depan sudah dapat untung,” papar Budi buka kartu suksesnya. Hal terpenting kedua adalah lokasi. “Bangunlah gerai di daerah padat. Jangan cuma hitungan di atas kertas. Kami harus keliling daerah itu, amati tiap hari kalau perlu,” Budi menyarankan.
Pentingnya lokasi kian dipertegas Bawi. Ia sengaja memilih lokasi di pinggir jalan besar menuju kompleks permukiman Pekayon, Bekasi. Ramainya lalu lintas di sana cukup potensial menjaring pembeli pisang gorengnya yang harga sebuahnya Rp 2 ribu. Juga, soal kontinuitas stok produk mesti diperhatikan. “Jangan sampai kehabisan stok bahan, walaupun cuma sekali. Sebab pelanggan bisa pindah ke pisang crispy lain yang banyak tersebar di sekitar daerah ini,” ia mengungkapkan.
Sementara itu, Bambang lebih rinci lagi dalam memaparkan rahasia suksesnya. Pertama, layout bengkel dibuat lebih efisien. Awalnya ia direkomendasikan mencontoh layout dari gerai pilot project Shop&Drive di Kelapa Gading. Namun dia tidak suka, karena menurut Bambang, tidak efisien. Beruntung lahan milik Bambang masih kosong, sehingga lebih fleksibel dibangun dengan desain yang lebih bagus dan efisien hasilnya. “Orang Astra sendiri mengakui dan mendapuk saya menjadi semacam penasihat bagi calon franchisee yang akan membuka bengkel Shop&Drive,” ujarnya bangga.
Kedua, pelayanan yang memuaskan. Artinya, pegawai bengkel tidak sekadar memperbaiki, tapi juga menjadi semacam konsultan bagi pelanggan. “Orang beli oli, kami periksa juga ban, aki, rem, suspensi dan yang lain. Kalau ada yang perlu diganti kami bilang sejujurnya,” kata Bambang. Ini pun harus dibarengi dengan produk yang berkualitas. Menurutnya, jaminan produk dari Astra yang bergaransi membuat konsumen tenang. Kemudian, jaga kebersihan tempat agar konsumen nyaman. Setiap selesai servis satu mobil, Bambang menginstruksikan anak buah supaya langsung membersihkan tempat servis, meski tidak ada tuntunan dari franchisor. Jangan lupa, beri nilai lebih pada gerai Anda. gJangan hanya terpaku pada konsep standar yang diberikan franchisor, berilah keunikan pada gerai Anda,h ucapnya sembari menyebutkan nilai lebih gerainya adalah kebersihan lokasi dan efektivitas penataan bengkel. Selain itu, pemilik harus terjun langsung mengelola waralaba agar paham dengan
kondisi yang terjadi di bisnisnya.
Nah, sebelum terjun ke pengelolaan waralabanya, Bambang menyarankan agar calon investor, mempelajari betul sang franchisor. Alangkah lebih baik bila memilih yang sesuai dengan minat atau hobi Anda. Kemudian usahakan pilih yang fee waralabanya realistis. “Kami lebih suka kalau franchise fee dibayar tiap tahun ketimbang dibayar di muka. Kami kan belum tentu sukses kok sudah disuruh bayar,” cetusnya. Selanjutnya, investigasi lokasi yang strategis. Ia mencontohkan gerai Shop&Drive miliknya di tepi jalan Jl. Jatiwaringin yang ramai. Jalan ini tidak memiliki separator jalur, sehingga memudahkan dari kedua arah untuk masuk. Harga lahan juga tidak terlalu mahal. “Kalau saya beli lahan di Kelapa Gading, tentu harganya lebih mahal dan pasti waktu BEP-nya lebih lama,” ia menjelaskan.
Strategi yang dilancarkan Ari tak jauh berbeda dari Bambang dan Budi. “Pertama, jangan terlalu keenakan dengan sistem yang sudah ada,” katanya mengingatkan. Maklum, biasanya dengan sistem franchise SOP sudah ada, sehingga investor enggan mencari tahu lagi keinginan pelanggan seperti apa. Maka, Ari selalu mewajibkan diri sendiri dan rekannya untuk paling tidak 2-3 hari sekali mengecek kondisi di masing-masing gerai. “Dengan begitu, kami tahu langsung masalahnya di mana. Pegawai pun jika tidak didatangi langsung, tidak akan berterus terang kendala yang dialami apa saja,” kata Ari. Kiat kedua adalah ciptakan variasi atau kreasi baru yang lain dari standar yang sudah diberikan franchisor. Ari kerap memberi gimmick berupa hadiah kecil, seperti stiker bagi pelanggan loyal. “Kami melihat ini cukup efektif menarik konsumen. Dan baru kami saja investor yang melakukan model hadiah seperti ini,” Ari mengklaim dengan nada senang.
Setelah sukses mengelola dan mengembangkan waralaba masing-masing, sejumlah investor berniat untuk menambah gerai lagi, tapi sebagian tidak. Bambang dan Budi termasuk investor yang berminat ekspansi. Simak penuturan mereka. “Kami ingin buka outlet bengkel lagi, tapi belum pasti apa tetap memakai Shop&Drive atau membuat toko sendiri. Ini buat bisnis keluarga kami. Bengkel yang lain akan kami wariskan ke anak supaya dikelola,” ungkap Bambang. Hal senada dituturkan Budi. “Sistem pembagian keuntungan waralaba Alfamart kan tiap tiga bulan sekali. Sekarang saya sudah punya dua gerai. Kalau tambah satu lagi, saya bisa dapat keuntungan rutin tiap bulan kan,” ujar Budi.
Lain lagi dengan Bawi. Dengan pertimbangan ingin lebih fokus dulu mengembangkan Ta B’nana dan restonya, rencana buka gerai ditahan sementara. “Nanti sajalah, kalau kedua bisnis yang sudah ada stabil dulu,” ia menandaskan. Yang pasti, ia optimistis terhadap prospek Ta B’nana, lantaran banyak pelanggan yang melakukan repeat order baik pembelian langsung maupun delivery order, yang menyumbang 15% dari total omset.
Reportase: Afiff Maulana Dewanda. Riset: Leni Siskawati.
UNQUOTE….

Manajamen usaha dan Bisa buat software BMT yang akurat tapi murah

pak Ari Empat…., tanya mengenai pengelolaan keuangan…
pak Mitchel Maturity…, meng-informasikan freeware keuangan…
kebetulan ke-2 posting ini saya baca dari milis yang berbeda pada hari yang sama…
jadi saya hanya me-forward info yang mungkin bermanfaat untuk orang lain…
pak Ari…, silahkan di-explore… mungkin ini yang anda cari… untuk detailnya, silahkan JAPRI langsung ke pak Mitchel…
>>> BAGAIMANA dengan pengelolaan KEU saya….???
KLO SAYA….
saya ikutan konsep pak Purdie… >>> mo KAYA jadilah orang “malas”….
ceritanya begini….,
WALAUPUN saya memiliki Lap KEU ala KIYOSAKI….,
WALAUPUN Lap KEU ala KIYOSAKI adalah mengenai pengelolaan KEU…,
TAPI lap KEU ini “lebih” mengenai mindset atau “pemahaman” KEU….,
Lap KEU ala KIYOSAKI….,
BUKAN-lah cara membuat Lap KEU yang baik dan benar sesuai dengan kaedah KEU yang berlaku…. atau
bukan-lah lap KEU yang bisa digunakan untuk melakukan pinjaman ke bank…
TAPI…
… dengan memahami Lap KEU ala KIYOSAKI…
… dengan pemahaman KEU yang “baik”…
hampir setiap tahun saya mampu untuk ber-INVESTASI…., antara lain sbb;
PROFILE usaha (6 tahun ber-USAHA dengan LIMA sumber INCOME – saat ini / 2008):
2008 : investasi / memulai internet biz.
2007 : investasi / mendirikan PT. DEP dan PT. PEB (mining biz)
2006 : investasi / mendirikan usaha voucher HP di ITC Mangga Dua.
2006 : investasi / mendirikan usaha Toko Jaket di PGMTA (Pusat Grosir Metro Tanah Abang).
2006 : investasi / biz ritel ke-2 (menggunakan kendaraan PT. Tiga Bintang)
2005 : investasi / menjalankan 2 unit usaha Crepes (snack food).
2003 : investasi / mendirikan PT. Tiga Bintang (biz ritel ke-1)
2002 : investasi di properti.
KEMBALI ke masalah “malas” ala pak Purdie….
saya MALAS untuk belajar KEU yang baik dan benar…
kalaupun saya harus belajar KEU (mengambil pendidikan)…. belum tentu lulus (karena ini bukan “bidang” saya)….
kalaupun akhirnya LOLOS (bukan LULUS – beda di U dan O aja…he…he…he…), belum tentu Lap yang saya buat adalah benar sesuai dengan kaedah yang berlaku…
udah buang2 waktu dan biaya untuk pendidikan KEU….
mengerjakan Lap KEU tsb “menghabiskan” WAKTU saya… akibatnya FOKUS saya yang seharusnya ke biz/usaha terpecah… saya akan SIBUK (“busy-man”, bukan businessman) membuat lap KEU yang baik dan benar….
JADI…
saya “malas” belajar KEU lagi…
biarlah masalah KEU saya dikerjakan oleh AHLI-nya….,
yang memang suka mengerjakan hal tsb….
yang memang bidang mereka…
saya sendiri FOKUS pada bidang saya…. yaitu investasi… investasi… investasi…
INI-lah pemahaman saya mengenai “Konsep MALAS”-nya pak Purdie…., yang saya pelajari dan pahami di Enterprise University 4 tahun yll….
sekarang, saya adalah salah satu “mentor” di sana…
semoga bermanfaat.
— On Fri, 1/2/09, IEU2002@yahoogroups.com <IEU2002@yahoogroups.com> wrote:
Re: Bisa buat software BMT yang akurat tapi murah
Posted by: “Mitchel Maturity” maturitylink@gmail.com
Thu Jan 1, 2009 8:36 pm (PST)
Assalamualaikum Pak Iran Surianto,
Setelah membaca topik ini saya jadi teringat seorang kawan yang juga
pernah membuat aplikasi untuk lembaga keuangan syariah. beberapa BMT
dan Koperasi sudah menggunakannya, tahun 2009 ini BPD Syariah Nusa
Tenggara Barat juga akan menggunakannya.
Softwarenya direncanakan di rilis berlisensi GPL
(http://www.gnu. org/licenses/ gpl.html) artinya bisa didapatkan free.
Mungkin ongkos transport dan support aja yang mesti ditanggung.. .
Jika memang berminat, saya akan coba hubungkan Bapak dengan kawan
tersebut, silahkan kontak saya japri Pak.
Salam,
Mitchel Maturity
Manajamen usaha
Posted by: “ari.empat” ari.empat@yahoo.com   ari.empat
Thu Jan 1, 2009 10:52 pm (PST)
aku ingin menjadi pngusaha. rencana pertamaku sih ingin membuka
warnet. tu langkah pertama yang ingin aku jalani..selanjutnya ,, bisa
buka service, accesories dll.. yang belum aku kuasai yaitu
managemennya? ?tolong dunk..gimana mengelola uang itu.trims..