Sunday, March 4, 2012

Hutang Itu Mulia - Fokus pada BISNIS, bukan pada HUTANG - Miming




Selama 3 hari kemarin, ntah berapakali saya mendengar kalimat itu diucapkan oleh Mentor EU yang juga Motivator Nasional Miming Pangarah. Selama 3 hari mendampingi mentor favorit tersebut memberikan seminar, membuat kalimat tersebut memiliki daya tarik sendiri bagi saya. Sebenarnya sejak awal mengenal mentor EU yang berjuluk “Raja Hutang” tersebut, saya sudah sangat paham dengan apa yang disampaikan beliau. Namun ternyata tidak demikian dengan banyak rekan EU yang lain yang ternyata malah berbalik fokus, bukan pada bisnis tapi pada hutang.

Meski tidak menyampaikan secara langsung, beliau sepertinya merasa khawatir dengan fenomena yang ada. Dimana banyak peserta EU yang berlomba-lomba untuk memperbesar hutang, dengan tidak memperhatikan bisnis dan back up berupa aset. Sehingga tidak heran jika kemudian beliau selalu mengingatkan agar kita fokus pada bisnis dan bukan pada hutang. Karena pada kenyataannya, setelah bertemu dan mengikuti mentoring mantan sales angkot tersebut, modal berupa uang adalah hal yang sangat mudah untuk di dapatkan.

Kemudahan ini ternyata justru sering menjadi boomerang bagi banyak orang, khususnya mereka yang baru merasakan nikmatnya mendapatkan uang dengan cara mudah. Kebanyakan kemudian cenderung lebih fokus pada bagaimana supaya bisa terus dan terus mendapatkan uang melalui cara berhutang tersebut, dan pada akhirnya tidak fokus pada bagaimana mengembangkan bisnis dan kemudian membuatnya mandiri. Tidak sedikit diantara mereka yang kemudian yang berlomba untuk memperbanyak usaha, dengan menggunakan uang pinjaman tersebut. Meski pada akhirnya berakhir dalam kondisi yang tidak menggembirakan, karena mereka tidak fokus pada setiap bisnis yang mereka buka. Hanya sekedar membuka, kemudian membiarkannya jalan sendiri.

Dalam setiap sharing dengan peserta di kelas, pak Miming selalu menegaskan perlunya kita untuk selalu fokus pada bisnis. Jika berkeinginan untuk membuka usaha lain, maka pastikan usaha kita yang sebelumnya sudah terlebih dahulu mampu mandiri. Hal ini diperlukan agar kemudian kita bisa fokus pada usaha yang akan kita buka selanjutnya.

Bagi yang ingin berusaha namun belum punya modal uang, pak Miming mengingatkan kembali tentang pentingnya memilih bisnis dengan prospek yang baik. Setidaknya, kita sudah memilki ide bisnis yang menurut kita brilyan dan memiliki kemungkinan untuk berkembang baik. Jika kita mengikuti dengan baik cerita beliau, kita pasti tahu apa yang akan terjadi jika kita gegabah mengambil pinjaman tanpa ide dan konsep bisnis yang jelas. Anda ingat cerita beliau ketika pertamakali mendapat ruko dari temannya? yang tanpa uang muka dan dibayar dengan salaman?

Bandingkan kemudian ketika berikutnya beliau mengajukan pinjama pertama, yang digunakan untuk mengembangkan bisnis yang memang sudah cukup lama beliau jalankan. Dua cerita tersebut sebenarnya bisa memberikan secara gamblang, rambu2 yang harus kita taati jika kita ingin mengajukan pinjaman. Bahwa dalam setiap usaha selalu ada resiko, itu sudah pasti. Dan dalam materi yang beliau sampaikan, kita pasti bisa menangkap saat2 dimana beliau harus menguatkan diri untuk tetap dijalur tersebut.

Perjalanan bisnis beliau yang luar biasa memberikan pelajaran bagi beliau pribadi yang akhirnya dibagikan pada semua orang, bahwa modal uang bukanlah kendala utama dalam memulai usaha. Tapi ternyata, keberanian bertindaklah yang tidak dimiliki oleh kebanyakan mereka yag ingin memulai usaha. Jadi, jika anda masih bersikeras bahwa modal uang adalah kendala utama untuk memulai dan mengembangkan usaha, ada baiknya anda bertemu dan berdiskusi dengan pria berjuluk Miming Motivator itu. Saya dan banyak teman sudah membuktikan kata2nya. Sekarang, saya hanya terngiang pesan beliau, FOKUSLAH PADA BISNIS BUKAN PADA HUTANG.

No comments:

Post a Comment